Setengah abad hadir di industri mainan, mempertahankan eksistensi tentu bukan hal mudah. Terlebih, kehadiran dunia digital menawarkan berbagai jenis permainan yang lebih beragam sekaligus harga yang lebih murah. Menjawab tantangan ini, Mattel Inc sebagai produsen Hot Wheels mengaku tak terdisrupsi dengan tantangan ini. Lantas, apa yang dilakukan Hot Wheels untuk menjaga eksistensi mereka hingga hari ini?
“Tidak ada disrupsi yang kami rasakan akibat kehadiran permainan digital. Because everything is about experience. Ketika kita sudah mendapat experience-nya, seharusnya tidak ada dampak dari disrupsi yang kita rasakan,” ungkap Customer Marketing Manager Mattel Trading Indonesia Thomas Graviatama di Jakarta, Jumat (14/12/2018).
Ada berbagai cara yang dilakukan Mattel untuk membangun experience yang kuat kepada pasar mereka. Memiliki dua kelas pasar, yakni anak-anak (5-12 tahun) dan kolektor (dewasa), Thomas mengaku keduanya merupakan pasar yang sama-sama potensial.
“Pasalnya, dari tahun ke tahun customer kami pasti loyal. Orang dewasa pasti menurunkan hobi mereka kepada anak-anaknya dan kami mencoba membangun experience dengan mendekatkan mereka, antara lain melalui berbagai event seperti Hot Wheels Challenge Accepted yang kami gelar di Kota Kasablanka,” jelas Thomas.
Kota Kasablanka sendiri dikenal sebagai mal dengan target pengunjung keluarga. Di sini, Hot Wheels menggelar event yang cukup megah dengan menghadirkan lintasan mobil mainan sepanjang 17meter yang kemudian mengantarkan Kota Kasablanka dan Hot Wheels meraih rekor dari Museum Rekor Indonesia.
Mengisi area Mozaik Walk dan Grand Atrium Kota Kasablanka, Hot Wheels menghadirkan berbagai atraksi untuk menarik lebih banyak pengunjung. Di area Mozaik Walk, pengunjung akan diperkenalkan dengan sejarah Hot Wheels melalui berbagai atraksi yang bercerita mengenai apa itu Hot Wheels.
Selain itu, pengunjung yang melakukan pembelian minimum Rp 500 ribu dapat memperoleh kesempatan memperoleh tanda tangan langsung dari Principal Designer Hot Wheels Phil Riehlman. Gelaran kompetisi Hot Wheels nasional dan final antar negara Asia Tenggara pun digelar di sini. Tak lupa, Hot Wheels juga menghadirkan Hot Wheels Lab Engineer yang akan menjelaskan bagaimana Hot Wheels dapat meningkatkan family bonding.
“Intinya, kami ingin mengadakan acara keren di mal yang keren sehingga orang-orang bisa tahu apa itu Hot Wheels,” ujar Thomas yang mengantarkan Hot Wheels Indonesia tumbuh double digit di tahun ini.
Hot Wheels Challange Accepted ini merupakan acara akbar kedua Hot Wheels di tahun ini. Sebelumnya, mereka juga aktif berkeliling Jakarta menggunakan sebuah VW Combi untuk membawa Hot Wheels lebih dekat dengan pecinta mereka.
Kesempatan ini juga diambil mal Kota Kasablanka dengan meluncurkan kartu loyalty member card mereka dengan desain khusus Hot Wheels.
“Ini pertama kalinya kami menggandeng mainan yang identik dengan laki-laki, dan ternyata antusiasmenya begitu tinggi. Bahkan, saat kami masih mendekorasi lokasi ini sudah banyak yang antusias bertanya. Untuk itu, kami juga mengeluarkan PG Card edisi terbatas berdesain Hot Wheels,” tutur General Manager Kota Kasablanka Lusiana.
Kolaborasi ini diharapkan kedua pihak mampu meningkatkan awareness, engagement, hingga loyalitas pelanggan.
Editor: Sigit Kurniawan