Akses internet menjadi cara masyarakat Indonesia untuk mempermudah proses kehidupannya. Termasuk, dalam proses pemesanan hotel untuk pemenuhan kebutuhan liburan sampai mempermudah business trip.
Hal ini dibuktikan dengan data laporan e-Conomy SEA 2019 yang dirilis oleh Google dan Temasek. Data tersebut mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar online travel terbesar di Asia Tenggara. Laporan Google Year in Search Indonesia 2019 mengatakan bahwa tren pencarian dengan kata kunci ‘travel‘ di Google Indonesia meningkat 39% dalam kurun waktu 18 bulan terakhir.
Laporan yang sama juga merilis hal baru lainnya. Selama 2019, pencarian dengan kata kunci ‘hotel budget‘ meningkat hingga 1,6 kali lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
Peningkatan pencarian ini kemudian dilihat sebagai sebuah trend rising bagi pelaku bisnis hotel budget, salah satunya OYO Hotels and Homes. Meta Rostiawati, Head of PR & Communications Indonesia OYO Hotels and Homes mengatakan, tren ini didorong oleh mudahnya masyarakat mendapatkan informasi layanan penginapan melalui internet. Tidah hanya itu, frekuensi pariwisata masyarakat yang semakin tinggi juga mendorong mereka untuk untuk mengurangi pengeluarannya dalam aspek akomodasi dan mengalihkannya untuk memperbanyak jumlah perjalanan dan pengalaman.
“Kami melihat fenomena tren hotel budget semakin tinggi, terutama di kalangan milenial. Dalam hal traveling, saat ini banyak wisatawan yang sangat mempertimbangkan sisi harga dan cenderung mementingkan unsur pengalaman seperti aktivitas budaya dan destinasi pariwisata. Sehingga, akomodasi dengan harga terjangkau dengan layanan berkualitas dan dekat dengan destinasi adalah pilihan mereka,” jelas Meta.
Di sisi industri, perkembangan hotel budget juga mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Masih dari laporan e-Conomy SEA 2019, pertumbuhan industri ini pada 2019 meningkat 9 kali lipat pada tahun ini.
“Selain faktor harga yang kompetitif, hotel budget saat ini memberikan kemudahan dalam proses check in check out dan memiliki kualitas yang baik. Tidak heran jika industri ini mampu bersaing di pasar akomodasi dan hospitality di Indonesia,” tutup Meta.