SCTV, salah satu saluran TV terbesar di Indonesia, terlihat sangat akrab dengan Boyband dan Girlband indonesia. Pihak SCTV terlihat berniat untuk meningkatkan jumlah penonton dengan cara memasarkan boyband dan girlband di Indonesia sebanyak mungkin.
Hal itu terlihat dari banyaknya acara di saluran SCTV (entah memang pihak SCTV yang membuat ataupun bukan) yang mengikutsertakan Boyband dan Girlband, seperti acara kompetisi dan acara musik yang mengutamakan keeksisan Boy/Girlband Indonesia (bahkan pada HUT SCTV pun bintang tamu yang dihadirkan adalah seputar Boyband dan Girlband dari Indonesia dan Acara ‘Harmoni’ sempat memilik) Memang di saluran lain juga ada yang menghadirkan boyband/girlband Indonesia, tetapi tidak seagresif apa yang dihadirkan Saluran SCTV
Saya memandang hal ini sebagai strategi yang cukup bagus, melihat sedang maraknya boy/girlband di Indonesia dikarenakan serangan trend K-POP yang sedang merajalela. Kelebihan lain dari strategi ini adalah, strategi ini sukses meraup interest suatu kelompok pasar yang sangat luas. Berikut ini penjelasan dari hal tersebut
Pandangan orang terhadap boyband dan girlband secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga, ‘Tidak suka’ , ‘suka’ dan sebagian kecil akan berkata ‘tidak perduli’. Pihak SCTV menambah penonton sejumlah masyarakat yang berkata ‘suka’, dan orang – orang yang ‘tidak suka’ akan berhenti menonton SCTV. Apakah pihak SCTV rugi? Tidak sama sekali. Kenapa? Ini bukan berarti masyarakat yang ‘suka’ jauh lebih banyak dibandingkan masyarakat yang ‘suka’, Hal yang lebih tepat adalah bahwa masyarakat yang ‘tidak suka’ cenderung jarang menonton siaran TV lokal. Sehingga dapat dikatakan, bahwa SCTV tidak melepaskan konsumen, SCTV menambah konsumen. Ini dapat dibuktikan dari pendapatan iklan SCTV yang terus bertambah dan dikatakan oleh pihak SCTV kepada pihak Indonesian Finance Today bahwa mereka mematok ingin meningkatkan Pendapatannya lagi sebesar 20% pada tahun 2012
-@TheresaVictory