Hyperpersonalization Customer Experiences: Cara Tingkatkan Kepuasan Pelanggan
Pada era digital yang makin kompetitif, personalisasi sudah menjadi standar dalam membangun hubungan dengan pelanggan. Kendati demikian, kebutuhan dan harapan pelanggan terus berkembang sehingga diperlukan strategi yang komprehensif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Hyperpersonalization customer experiences bisa menjadi strategi jitu dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Definisi dari strategi ini yaitu pendekatan pemasaran yang melibatkan penggunaan data pelanggan secara real-time untuk menyajikan pengalaman yang sepenuhnya disesuaikan dengan kebutuhan, preferensi, dan perilaku individu.
BACA JUGA: Infobip Dorong Inovasi Customer Experience untuk Brand
Berbeda dengan personalisasi tradisional yang hanya menggunakan data demografis dasar seperti nama atau lokasi, hyperpersonalization memanfaatkan data yang lebih mendalam. Piranti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan analitik data bisa menjawab kebutuhan tersebut.
Untuk bisa mengoptimalkan strategi ini, pemasar wajib menganalisis riwayat pembelian dan interaksi pelanggan. Selain itu, aktivitas di media sosial atau platform digital lainnya perlu juga dipantau guna membangun engagement dan brand advocacy.
BACA JUGA: Ternyata Begini Desain Customer Experience di Supermarket!
Teknologi seperti AI, machine learning, dan big data menjadi pendorong utama dalam menciptakan hyperpersonalization yang efektif. Dengan kata lain, hyperpersonalization memberikan pengalaman yang terasa lebih pribadi bagi pelanggan.
Dengan begitu, konten, rekomendasi, atau penawaran yang disesuaikan dengan preferensi individu akan lebih menarik perhatian dan meningkatkan keterlibatan pelanggan. Hal ini pula yang dilakukan oleh Spotify dengan menggunakan algoritma berbasis AI untuk membuat playlist Discover Weekly yang unik untuk setiap pengguna berdasarkan kebiasaan mendengarkan mereka.
Melalui cara tersebut, Spotify berhasil membangun hubungan yang lebih emosional dan personal dengan pelanggan. Sehingga mendorong loyalitas pelanggan.
Untuk bisa membangun hyperpersonalization, langkah pertama yang harus dilakukan pemasar adala dengan mengumpulkan data secara real-time. Data ini bisa dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti aplikasi mobile, situs web, media sosial, dan perangkat IoT yang mencakup aktivitas pelanggan, lokasi, preferensi, hingga waktu interaksi.
Kedua, lakukan anilisis mendalam dengan teknologi AI dan machine learning. Tujuannya untuk mempermudah olah dara dan memahami pola perilaku dan kebutuhan pelanggan.
Analisis ini menciptakan profil pelanggan yang lebih akurat dan detail. Ketiga, sampaikan hasil analisis melalui konten yang relevan.
Dengan menggunakan hasil analisis, perusahaan dapat menyajikan konten, penawaran, atau layanan yang relevan kepada pelanggan pada waktu yang tepat dan melalui saluran yang sesuai.
Untuk mendalami lebih lanjut terkait dengan strategi hyperpersonalization customer experiences, Anda bisa menghadiri kegiatan MarkPlus Conference 2025 yang akan diselenggarakan pada 4-6 Desember 2024 di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Untuk informasi lebih lengkap ada di sini.