Hyundai Motor Group dan Seoul National University (SNU) telah meresmikan Pusat Penelitian Baterai Gabungan untuk memajukan teknologi baterai dan memelihara kerja sama antara industri dan akademia demi membangun kepemimpinan global di bidang baterai. Pusat penelitian ini akan menjadi tonggak penting dalam mengembangkan teknologi baterai yang andal dan aman, sejalan dengan inovasi Hyundai Motor Group di bidang elektrifikasi.
Pusat Penelitian Baterai Gabungan dikembangkan sejak November 2021 setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Hyundai Motor Group dan SNU untuk mewujudkan netralitas karbon dan membangun ekosistem riset baterai.
“Pusat Penelitian Baterai Gabungan ini akan menjadi awal untuk teknologi baterai yang andal dan aman serta sejalan dengan dasar inovasi Hyundai Motor Group di bidang elektrifikasi. Kami berharap fakultas dan mahasiswa pascasarjana terbaik akan bersinergi dengan para peneliti kompeten dari Hyundai Motor Group dalam membangun fondasi untuk berbagai inovasi lainnya, dari pembelajaran baterai hingga penerapannya,” ujar President SNU Hong Lim Ryu dalam keterangannya, Kamis (27/7/2023).
Fasilitas penelitian ini dilengkapi dengan laboratorium dan ruang konferensi untuk penelitian khusus baterai, termasuk baterai kendaraan listrik (EV). Ini menjadi pusat penelitian baterai pertama di SNU.
Pusat penelitian ini berfokus pada teknologi baterai generasi selanjutnya yang meningkatkan jarak tempuh EV, memotong waktu pengisian daya, serta teknologi pemantauan kondisi baterai dan pemrosesan inovatif.
BACA JUGA: Dongkrak Kualitas SDM Indonesia, Hyundai Buka Program Magang Global
Total ada 22 proyek penelitian dalam empat divisi, termasuk baterai litium, baterai solid-state, sistem manajemen baterai (BMS), dan teknologi pemrosesan baterai, melibatkan 21 profesor dan mahasiswa pascasarjana dari berbagai universitas terkemuka di Korea Selatan. Pusat Penelitian Baterai Gabungan bertujuan untuk mengembangkan fondasi riset dan pengembangan teknologi baterai dengan kolaborasi antara Hyundai Motor Group dan para ahli terbaik di Korea Selatan.
Hyundai Motor Group akan berinvestasi KRW 30 miliar per tahun hingga 2030 untuk mendukung kelancaran penelitian dan pengembangan di pusat penelitian ini. Selain itu, para peneliti dari Hyundai Motor dan Kia akan berpartisipasi sebagai anggota peneliti gabungan untuk memaksimalkan sinergi penelitian melalui komunikasi dan transfer ilmu.
Hyundai Motor Group berharap pusat penelitian ini akan membuka jalan bagi Korea Selatan menjadi rumah bagi teknologi baterai terkemuka di dunia dan terus mendorong talenta masa depan dengan berbagai program kerja sama industri-akademik bersama universitas unggulan di Korea Selatan.
BACA JUGA: Dengar Suara Konsumen, Hyundai Ubah Desain Dashboard Stargazer
Di samping itu, Hyundai Motor Group juga telah mengumumkan rencana untuk memproduksi 3,64 juta EV pada 2030 dalam upayanya mempercepat pengembangan baterai generasi selanjutnya, termasuk solid-state. Dengan berinvestasi sebesar KRW 9,5 triliun dalam sepuluh tahun ke depan, Hyundai Motor Group berkomitmen untuk meningkatkan kinerja baterai, mengembangkan teknologi canggih, dan membangun infrastruktur untuk mendukung visi masa depan mobil listrik yang lebih terjangkau dan berkelanjutan.
“Misi kami dalam mengembangkan beragam solusi mobilitas dengan baterai mutakhir didorong oleh komitmen teguh kami demi lingkungan yang berkelanjutan untuk generasi masa depan. Dengan memelopori usaha riset dan pengembangan (R&D) gabungan ini, kami berharap bisa mendorong semua peneliti untuk memimpin transisi menuju elektrifikasi industri mobilitas,” tutur Executive Chair Hyundai Motor Group Euisun Chung.
Editor: Ranto Rajagukguk