Ibu Hamil Wajib Vaksinasi Influenza, Mitos atau Fakta?

Ibu hamil rentan terpapar berbagai jenis infeksi yang dapat berdampak pada kesehatan dirinya maupun janin. Salah satu langkah pencegahan yang efektif adalah melalui vaksinasi, yang berperan penting dalam melindungi ibu dan bayi dari penyakit menular yang berisiko menyebabkan komplikasi serius.
Untuk meningkatkan perlindungan kesehatan ibu dan bayi, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) secara resmi meluncurkan konsensus terbaru mengenai panduan vaksinasi bagi ibu hamil.
Dalam konsensus yang dirilis pada 31 Januari 2025, POGI menegaskan bahwa vaksinasi influenza sangat direkomendasikan bagi ibu hamil di setiap trimester kehamilan.
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), melalui anak usahanya PT Kalventis Sinergi Farma (Kalventis), turut mendukung langkah ini dengan menghadirkan solusi vaksinasi guna memberikan perlindungan optimal bagi ibu hamil dan janin.
Ridwan Ong, Presiden Direktur PT Kalventis Sinergi Farma, menyampaikan bahwa vaksinasi merupakan investasi kesehatan yang efektif dalam mencegah penyakit menular. Selain melindungi ibu hamil, vaksinasi juga memberikan perlindungan bagi bayi sejak dalam kandungan hingga beberapa bulan setelah lahir.
BACA JUGA: Siapkan Tenaga Kesehatan ke Luar Negeri, Ditjen SDM Kesehatan Gandeng Binawan Foundation
“Inilah mengapa Kalventis berupaya menyediakan vaksin, termasuk vaksin influenza sebagai langkah nyata mendukung perlindungan kesehatan ibu hamil dan buah hati. Harapannya, semakin banyak ibu hamil yang memahami pentingnya vaksinasi demi kesehatan mereka dan buah hati,” ujar Ridwan Ong dalam acara Kalbe Media Diacussion Protecting Moms and Babies: Pentingnya Panduan Vaksinasi untuk Ibu Hamil yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu (19/2/2025).
Kehamilan menyebabkan perubahan pada sistem kekebalan tubuh, membuat ibu lebih rentan terhadap infeksi, termasuk influenza. Influenza bukan sekadar flu biasa, tetapi infeksi pernapasan yang sangat menular dan dapat memicu komplikasi serius.
Beberapa dampak yang bisa terjadi antara lain kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, pneumonia, gangguan pernapasan berat, hingga peningkatan risiko kematian ibu dan janin. Bahkan, risiko bayi lahir mati akibat influenza bisa meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan kondisi normal.
Melihat dampak serius tersebut, World Health Organization (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), serta American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) telah lama merekomendasikan vaksinasi influenza bagi ibu hamil sebagai bagian dari perlindungan kesehatan menyeluruh.
BACA JUGA: Benarkah Pensiun Mini Bisa Menjaga Kesehatan Mental?
dr. Dr. M. Alamsyah Aziz, Sp. OG, Subsp. KFM, KIC, M.Kes., Int. Aff. RANZCOG, FMAS., Ketua Bidang Ilmiah Pengurus Pusat (PP) POGI, menegaskan bahwa berdasarkan berbagai studi ilmiah dan data global, vaksin influenza inaktif terbukti aman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh ibu hamil serta janin.
“Vaksinasi selama kehamilan memberikan manfaat besar, di antaranya melindungi ibu dari infeksi, mengurangi risiko rawat inap akibat komplikasi, serta memberikan perlindungan pasif kepada bayi melalui transfer antibodi ibu, yang bertahan hingga enam bulan pertama setelah lahir. Selain itu, vaksinasi juga membantu mencegah penyebaran influenza kepada bayi yang belum cukup umur untuk mendapatkan vaksinasi sendiri,” jelasnya.
Untuk meningkatkan kesadaran dan cakupan vaksinasi, POGI mengajak seluruh ibu hamil untuk segera mendapatkan vaksinasi influenza di fasilitas kesehatan terdekat. Dengan berbagai pilihan vaksin influenza yang telah melalui uji klinis ketat, seperti vaksin quadrivalent dan trivalen, ibu hamil kini dapat memperoleh perlindungan luas terhadap berbagai strain virus influenza.
Dengan meningkatnya kesadaran dan akses terhadap vaksinasi, diharapkan semakin banyak ibu hamil yang terlindungi, sehingga dapat menjalani kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi dengan kondisi optimal.
Editor: Eric Iskandarsjah Z