idEA Gelar Pasar e-Commerce, Untuk Apa?

marketeers article

Kehadiran Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) diharapkan dapat mendorong keberpihakan terhadap industri ekonomi digital dan menjalin hubungan yang baik antara konsumen, pelaku industri dengan para mitra industri secara berkesinambungan. Salah satunya dengan mengintegrasikan kanal online ke ranah offline. idEA ingin memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui aktivitas e-commerce dari masing-masing platform anggotanya.

Sebab itu, iDEA akan menggelar pameran Pasar idEA 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, pada 15 – 18 Agustus 2019. Acara ini merupakan pameran e-commerce yang menjadi wujud komitmen idEA untuk memajukan ekonomi digital di Indonesia dengan menghubungkan ekosistem yang telah terbentuk. Pasar idEA 2019 bertujuan mempertemukan para pelaku industri e-commerce dengan konsumen secara langsung dan sebagai wadah komunikasi antarpelaku industri e-commerce di Indonesia.

Selain itu, Pasar idEA 2019 diharapkan mampu menyatukan komunitas, membuka interaksi dengan masyarakat dari berbagai kalangan dan berbagai bidang keahlian serta menampilkan tokoh-tokoh dari industri terkait untuk berbagi pengalaman dan ide, demi masa depan e-commerce Indonesia. Pada tahun 2020 mendatang, lebih dari separuh penduduk Indonesia diperkirakan akan terlibat dalam aktivitas e-commerce.

“Pasar idEA 2019 merupakan momentum bagi pelaku industri e-commerce untuk dapat terhubung secara real-time dengan para pelanggan, memperkuat hubungan untuk membangun kepercayaan melalui berbagai kegiatan atraktif, seperti games, talkshow, workshop, dan loyalty program. Harapannya, tercipta customer engagement yang berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan,” ujar Josept Koko Hardjanto, Ketua Pasar idEA 2019.

Selama empat tahun terakhir, e-commerce di Indonesia mengalami peningkatan hingga 500%. Riset terbaru Google dan Temasuk dalam laporan e-Conomy SEA 2018 menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia tahun ini mencapai US$ 27 miliar atau sekitar Rp 391 triliun. Angka tersebut menjadikan transaksi ekonomi digital Indonesia berada di peringkat pertama untuk kawasan Asia Tenggara dengan kontribusi sebesar 49%. Meski demikian, produk-produk asal Indonesia yang dijual di platform e-commerce masih di bawah 10% menjadi tantangan bersama agar membuat digital ekonomi dan e-commerce tidak hanya besar karena Indonesia sebatas sebagai pasar saja.

“Meskipun memiliki potensi yang besar, e-commerce di Indonesia masih memiliki beberapa tantangan, antara lain jumlah produk lokal yang masih kalah kuantitas dibanding produk-produk impor dan edukasi konsumen tentang transaksi berbelanja online yang aman,” ujar Ignatius Untung, Ketua idEA.

Eksibisi Pasar idEA 2019 akan menempati lahan indoor dan outdoor di JCC Senayan seluas 17.000 m2 dan akan menampilkan ±250 eksibitor dari para pelaku e-commerce di Indonesia. Pasar idEA 2019 akan digelar selama empat hari, menghadirkan produk-produk multiindustri, talkshow, dan workshop sebagai ajang edukasi market, serta berbagai hiburan menarik sebagai bagian dari selebrasi perjalanan idEA dalam mendukung e-commerce di Indonesia.

Editor: Sigit Kurniawan

Related