Identifikasi pelanggan kunci, termasuk pelanggan potensial tentu saja perlu dilakukan oleh Anda yang sedang merintis bisnis. Pasalnya, banyak pengusaha yang memperlakukan semua pelanggan secara sama. Pelanggan yang membeli dengan kuantitas banyak sering kali mendapat perlakuan yang sama dengan pelanggan yang sekali-sekali membeli.
Memang tidak ada yang salah dengan pendekatan seperti ini. Namun, sebenarnya kita bisa memaksimalkan peluang kalau kita bisa mengidentifikasi kebiasaan pelanggan tipe tertentu. Contohnya segmen keluarga saat bersantap di tempat makan.
Biasanya, perempuan yang lebih sering mencari makanan penutup. Makanan penutup itu lalu dibagi-bagi dengan semua anggota keluarga. Jadi, ada peluang yang dapat dimanfaatkan. Saat memesan makanan utama, atau setelah makanan utama habis, kita bisa menawarkan makanan penutup.
Setelah melakukan segmentasi, kita seharusnya sudah mengetahui profil pelanggan. Bisa jadi ada pelanggan yang jarang membeli, tapi sekali membeli dalam kuantitas banyak. Ada juga yang sering membeli, tapi dengan kuantitas sedikit. Kita akan tahu pelanggan mana yang membawa keuntungan besar pada usaha.
BACA JUGA: DANA Identifikasi Karakteristik Pengguna Selama Pandemi
Mengutip isi buku “9 Jurus Jitu Pemasaran UKM WOW!” dijelaskan bahwa dengan pengetahuan tersebut, kita bisa mengetahui pelanggan mana yang menopang usaha selama ini. Pelanggan-pelanggan ini yang tergolong sebagai identifikasi pelanggan kunci. Jadi, sudah sewajarnya kita memberikan perhatian lebih pada mereka untuk hubungan jangka panjang.
Kadang pelanggan seperti ini juga memberikan masukan berharga untuk pengembangan usaha. Entah itu berupa ide produk atau perbaikan proses usaha. Namun, tidak hanya pelanggan dengan nilai transaksi besar yang perlu diperhatikan. Ada juga pelanggan dengan nilai transaksi biasa, tapi memiliki pengaruh yang cukup besar di lingkungannya. Orang seperti ini bisa membantu mendorong usaha kita dengan memberikan rekomendasi.
Di Indonesia, kekuatan rekomendasi sangat kuat dibandikan promosi biasa. Konsumen umumnya lebih mendengarkan rekannya dibanding penjual. Jadi, pelanggan yang sering memberikan rekomendasi juga perlu didekati. Tidak hanya mendatangkan omzet, mereka juga bisa memberi kita pelanggan baru.
Selain itu, ada pula pelanggan potensial. Orang-orang yang tergolong pelanggan potensial bisa jadi calon pelanggan yang belum tergarap dengan baik oleh Anda atau kompetitor. Bisa juga calon pelanggan Anda adalah mereka yang baru akan melakukan transaksi pada masa depan, atau pelanggan yang mungkin memberikan kontribusi lebih besar pada masa mendatang.
BACA JUGA: Apa yang Perlu Diidentifikasi Sebelum Terapkan Content Marketing?
Kesimpulannya, kita sebaiknya tidak lupa memberikan perhatian kepada pelanggan seperti ini. Memang hasilnya belum tentu terlihat dengan segera, tapi ini bisa dikategorikan investasi untuk masa yang akan datang.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz