ALODOKTER resmi berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) lewat penandatanganan perjanjian kerja sama pada Sabtu (26/10/2019). Kerja sama ini menjadikan ALODOKTER untuk mengeluarkan poin Satuan Kredit Profesi (SKP) yang diperlukan dokter untuk memperbarui izin praktik.
ALODOKTER melalui platform ALOMEDIKA mempersiapkan dokter di Indonesia dalam menghadapi era digitalisasi layanan kesehatan. Dengan wewenang untuk mengeluarkan poin SKP, dokter yang ada di ALODOKTER juga dapat menambah nilai akreditasinya. Merekapun dapat memperpanjang izin praktik lebih mudah meskipun tidak melakukan praktik dan pembaruan wawasan lewat kanal konvensional.
Hal ini sejalan dengan misi platform ALOMEDIKA yang memfasilitasi para dokter dengan informasi medis akurat, panduan dokter lengkap dan terkini berbasis barang bukti, dan sarana untuk berbagai pengalaman dengan dokter lainnya di Indonesia.
“Dengan kepercayaan yang diberikan oleh IDI kepada ALODOKTER, kami optimis dapat membantu para dokter dalam beberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, kolaborasi ini juga mewujudkan komitmen kami untuk menjadi platform yang memberikan solusi dan dukungan kesehatan terlengkap dan terpercaya di Indonesia,” ujar Suci Arumsari, Co-founder and Director ALODOKTER.
Adanya fasilitas untuk mengeluarkan poin SKP ini disambut antusias oleh dokter mitra ALODOKTER. Selama ini, poin SKP hanya didapatkan jika dokter mengikuti pelatihan atau seminar untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilannya. Namun, dengan fasilitas yang ada di dalam aplikasi, akan mempermudah para dokter untuk memperoleh poin SKP secara daring.
“Kami melihat bahwa ALODOKTER merupakan salah satu komunitas dokter terbesar di Indonesia. Kerja sama ini tentu juga menguntungkan bagi pihak IDI untuk memfasilitasi 161 ribu dokter yang tergabung di IDI agar lebih mudah memperbarui pengetahuan akan profesinya sekaligus membuka kesempatan mereka untuk memperluas jangkauan profesi secara daring. Tidak hanya itu, kami juga mendorong para dokter untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini,” tutup Daeng M. Faqih, Ketua Umum PB IDI.
Editor: Sigit Kurniawan