Permasalahan pandemi COVID-19 bukan hanya permasalahan pada sistem kesehatan tetapi juga politik, ekonomi, dan sosial. Menghadapi situasi ini, pemerintah seharusnya tidak hanya mempersiapkan dari segi ekonomi saja, tetapi juga kesehatan.
Kemampuan sistem kesehatan, termasuk kesiapan fasilitas kesehatan harus menjadi prioritas utama dalam kondisi new normal. Jika tidak, akan terjadi sebuah fluktuasi di mana jumlah pasien akan meningkat sedangkan fasilitas kesehatan kekurangan SDM.
“Kita harus ingat bahwa tidak semua rumah sakit Indonesia didesain untuk menghadapi pandemi virus seperti saat ini, baik dari desain bangunan, setting bangunan, ditambah dengan kemampuan SDM. Karena itu, banyak terjadi kasus penularan di dalam rumah sakit,” ujar Adib Khumaidi, Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam acara Industry Roundtable: Surviving The COVID-19, Preparing The Post, Selasa (30/06/2020).
Lebih lanjut Adib menjelaskan, bahwa pemerintah melalui Kementerian Kesehatan seharusnya dapat membuat mapping mengenai kemampuan fasilitas kesehatan di daerah. Selain itu, juga harus ada strategi berbasis kewilayahan di mana protokol kesehatan disesuaikan dengan kesiapan tenaga kesehatan di daerah.
“Dalam kondisi pandemi, kesehatan adalah panglima, kemakmuran mengikuti. Sehingga, kesehatan harus menjadi referensi utama dalam pembuatan kebijakan,” tambah Adib.
Melihat kondisi new normal, IDI kemudian telah menyiapkan empat strategi sebagai cara adaptasi di pelayanan kesehatan. Pertama, kesiapan kapasitas sistem kesehatan. Kedua, sarana atau fasilitas di komunitas yang mendukung terutama dalam hal desain rumah sakit. Ketiga, kesadaran dan kedisiplinan gaya hidup masyarakat. Terakhir, kemampuan pemeriksaan yang tinggi.
“Rumah sakit perlu di desain ulang untuk melindungi tenaga kesehatan dari penularan. Selain itu, untuk mengurangi potensi penularan dalam ruangan dengan adanya ruangan isolasi, tekanan negatif, dan hepafilter. Serta peraturan mengenai penggunaan APD sesuai dengan levelnya,” jelas Adib.
Editor: Ramadhan Triwijanarko