IKEA Dukung Save The Children Lewat Soft Toys Campaign

marketeers article

Tahukah Anda bahwa 3 Desember adalah Hari Penyandang Cacat Dunia? Nah, menyambut hari tersebut Save The Children  mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif dalam mewujudkan persamaan hak dan kesempatan bagi anak-anak berkebutuhan khusus melalui program Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) juga pelayanan di Sekolah Inklusi dan Sekolah Luar Biasa.

“Tujuan dari program ini adalah pada tahun 2015 semua anak dengan disabilitas dan keluarganya di Indonesia, khususnya di target area program, mendapatkan haknya melalui akses rehabilitasi berbasis masyarakat, dukungan masyarakat, dan pendidikan yang berkualitas,” ujar Wiwied Trisnadi, Project Manager Save The Children, saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Menurut data dari TNP2K tahun 2011, jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia sekitar 18.000 anak. Di tahun yang sama, pemerintah Indonesia pun telah mengesahkan UN Convention on The Rights of Persons with Disabilities (UNCRPD) atau Konvensi mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas dengan Undang-undang No. 19 tahun 2011 sebagai salah satu usaha untuk menjamin persamaan hak untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

Namun, sampai dengan saat ini, masih banyak masyarakat yang memiliki stigma tertentu terhadap anak berkebutuhan khusus. Akibatnya, diskriminasi terhadap anak berkebutuhan khusus tetap terjadi di tengah-tengah masyarakat, sehingga orang tua enggan atau pun malu untuk membawa anaknya ke pusat layanan kesehatan, rehabilitasi, maupun sekolah. Hal ini menyebabkan fenomena dengan disabilitas terkunci di dalam keluarga.

Dengan kondisi demikian, Save The Children mendapat dukungan dari IKEA Foundation, berinisiatif untuk memfasilitasi program untuk anak berkebutuhan khusus berbasis keluarga (Family-bassed Care for Indonesia Children with Disabilities) melalui kegiatan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) atau Community-based Rehabilitation (CBR).

“Sebagai sebuah inisiatif IKEA untuk memberikan kesempatan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di Indonesia dan di seluruh dunia, IKEA Indonesia berkontribusi dengan kampanye tahunan bertajuk Soft Toys for Education Campaign (kampanye boneka untuk pendidikan) yang dimulai tanggal 9 November 2014 hingga 3 Januari 2015,” ungkap Ririn Basuki, Humas IKEA Indonesia.

Ririn menambahkan, selama periode tersebut, IKEA Foundation akan mendonasikan satu euro dari setiap penjualan boneka soft toy kepada Unicef dan Save the Children untuk memberikan akses pendidikan yang lebih berkualitas kepada anak-anak di negara berkembang. “IKEA sangat bangga bekerjasama dengan Save The Children sejak tahun 1994, dan kami terus mendukung program Rehabilitasi Berbasis Masyarakat dengan memfasilitasi pengasuhan berbasis keluarga, termasuk untuk anak berkebutuhan khusus di Indonesia,” tutup Ririn.

Related

award
SPSAwArDS