MediaTek mengumumkan fokus mereka pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan AI generatif (Gen-AI) sebagai langkah strategis untuk masa depan. Perusahaan menekankan bahwa kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, merupakan salah satu dari tiga pasar utama dengan total addressable market (TAM) sebesar 50% pada ponsel pintar tahun lalu.
Finbarr Moynihan, Vice President Corporate Marketin MediaTek menyatakan bahwa perusahaan berada di posisi strategis untuk mendorong pertumbuhan teknologi AI generatif di banyak aplikasi, tidak hanya pada ponsel pintar, Chromebook, dan TV pintar, tetapi juga solusi otomotif dan solusi cerdas lainnya.
“Selain itu, kami kini juga fokus pada pusat data cloud dan infrastruktur cloud untuk teknologi AI yang dianggap sebagai peluang besar bagi perusahaan,” kata Finbarr Moynihan, Kamis (27/6/2024).
BACA JUGA: Lanjutkan Inovasi, MediaTek Luncurkan Dua Cipset Hemat Energi
Perusahaan semikonduktor global tersebut juga saat ini masih menjadi vendor chipset seluler nomor satu dunia selama hampir empat tahun berturut-turut sejak kuartal ketiga 2020.
Perusahaan melihat potensi besar AI dalam mendorong inovasi dan efisiensi di berbagai aplikasi. MediaTek berupaya menjadi yang terdepan dalam mengembangkan solusi AI yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan industri global yang terus berkembang.
BACA JUGA: Sambut Penerapan AI Generatif, MediaTek Rilis Dimensity 9300+,
“Gen-AI diharapkan dapat mendorong inovasi di berbagai pasar, dan MediaTek telah mengumumkan perluasan ekosistem AI dengan dukungan dari Baidu dan LLama untuk memberdayakan Gen-AI dalam perangkat dengan fitur-fitur real-time seperti penghapusan objek dan pembuatan gambar,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, MediaTek juga mengumumkan bahwa mereka terus menduduki posisi nomor satu di pasar prosesor ponsel pintar di Indonesia dengan menguasai hampir 64% pangsa pasar.
Pencapaian ini mencerminkan inovasi teknologi MediaTek serta komitmen mereka terhadap kemitraan lokal yang kuat. Ia menekankan, meningkatnya penetrasi ponsel 5G di Indonesia diperkirakan akan mendorong pertumbuhan lebih lanjut.
Editor: Eric Iskandarsjah
