Pameran dua tahunan industri sepeda motor Tanah Air, tahun ini bermetamorfosis melalui perubahan nama. Sebelumnya, kegiatan ini disebut Jakarta Motorcycle Show, namun mulai tahun ini berganti menjadi Indonesia Motorcycle Show (IMOS). Selain menjadi sarana unjuk kebolehan para pabrikan sepeda motor di negara ini lewat beragam teknologi baru, pameran ini juga menjadi media pembelajaran bagi pengguna sepeda motor.
Untuk itu, tema yang dipilih dalan IMOS 2014 ini adalah “Teknologi, Keselamatan, dan Sikap”. Kemudian, subtemanya adalah “Teknologi adalah hijau, Keselamatan adalah berkendara, dan Sikap adalah disiplin”. Melalui gelaran ini Asosiaso Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) ingin mengajak pengendara dan pengguna jalan agar mengetahui teknologi terkini yang ramah lingkungan, menjaga kedisiplinan di jalan agar keselamatan bersama bisa tercipta.
“Sebagai pemain ketiga terbesar di dunia dan pertama di Asia Tenggara, Indonesia harus menunjukkan potensi kita. Ajang ini menjadi barometer kemajuan industri sepeda motor, bagi pemerintah maupun masyarakat,” kata Gunadi Sindhuwinata, Ketua Umum AISI.
Indonesia merupakan pasar ketiga terbesar di dunia setelah Tiongkok dan India dilihat dari jumlah penjualan per tahunnya. Sekarang ini, di Tiongkok jumlah motor yang laku per tahunnya mencapai 20 juta unit, sedangkan India di angka 11 juta unit per tahun. “Tahun ini, kita optimistis penjualan nasional bisa mencapai 8 juta unit,” kata Gunadi.
Ajang ini akan diikuti oleh 4 pabrikan anggota AISI. Kemudian, ada juga 2 merek nonanggota AISI yang ikut meramaikan IMOS 2014. Selain itu, terlibat pula 22 peserta lain yang datang dari industri pendukung sepeda motor. Memang, sebagai barometer industri roda dua, pameran ini terlihat minim peserta. Sebabnya di pameran dua tahun lalu, jumlah merek yang terlibat mencapai 10. IMOS akan digelar dari tanggal 29 Oktober hingga 2 November 2014, di Jakarta Convention Center (JCC).