Imperva Inc., perusahaan cyber security asal Amerika Serikat mengumumkan hadirnya DdoS Scrubbing Center pertama di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Menggandeng Blue Power Technology (BPT), Imperva menyasar pelaku bisnis di Indonesia untuk menjaga data bisnis dan pelanggan yang ada di web-web bisnis dan e-commerce, bahkan usaha rumahan yang ada di Indonesia.
“Scrubbing Center merupakan stasiun pembersihan data yang tersentralisasi di mana trafik data dianalisis dan trafik-trafik berbahaya seperti DdoS disaring, kemudian dihilangkan sehingga nantinya trafik data yang masuk ke web-web yang menggunakan jasa scrubbing center ini hanya menerima data bersih yang tidak membahayakan,” jelas Erwin Urip, Direktur BPT.
Sementara itu, Chris Wood selaku Wakil Presiden Regional APJ Imperva mengatakan bahwa teknis serangan DdoS kini terus berkembang dan semakin canggih. Sehingga, perlu adanya perlindungan atas data digital dari serangan tersebut.
“Di Imperva, kami memiliki teknolgi yang lebih canggih dengan menyediakan ruang dan kapasitas besar untuk menangani serangan yang lebih hebat yang pasti akan terjadi. Pendekatan unik kami yaitu melalui adanya Point of Presence (PoPs) yang strategis. Salah satunya dengan membangun scrubbing center di Jakarta dan investasi ini akan memberikan solusi terbaik dan perlindungan keamanan penuh bagi pelanggan di Indonesia,” papar Chris.
Erwin menambahkan kejahatan siber seperti DdoS merupakan tantangan besar bagi pelaku bisnis di Indonesia. Dilansir dari Incapsula, pada awal tahun 2018, tercatat bahwa serangan DDoS tercepat adalah 1.7 Tbs dan dapat menimbulkan kerugian hingga US$ 40.000 per jamnya. Dengan adanya scrubing center, kejahatan siber akan lebih cepat diatasi sehingga kerugian karena kejahatan siber dapat ditekan, bahkan dihindari.
Layanan perlindungan DDoS Imperva memberikan pendekatan dari berbagai sisi untuk pertahanan dari DDoS, serta memberikan perlindungan menyeluruh dari semua jenis serangan DDoS. Hal ini bisa melindungi aset daring yang bersifat kritis dari ancaman ini.
Layanan perlindungan Imperva untuk DDoS didukung oleh tim keamanan 24 jam dengan waktu aktif 99,999% dan mitigasi SLA sepuluh detik. Dilengkapi dengan jaringan pusat data global yang kuar dengan lebih dari 6 Tbps dari kapasitas scrubbing berdasarkan permintaan dan bisa memproses 65 miliar paket serangan per detik.
Editor: Sigit Kurniawan