PT Amerta Indah Otsuka memperkenalkan pabrik baru Soy Joy di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur kepada publik Rabu, (25/9/2018). Ini merupakan pabrik ketiga Otsuka di Indonesia sekaligus pabrik pertama Soy Joy di luar Jepang dan China.
Sepak terjang Otsuka dalam memproduksi makanan-minuman sehat kepada konsumen tanah air akhirnya kembali dibuktikan. Salah satu brand-nya, yaitu Soy Joy, kini sudah mulai diproduksi di Indonesia, setelah sebelas tahun lamanya masih diimpor dari pabrik Otsuka di China dan negara asalnya Jepang.
Soy Joy merupakan produk makanan selingan berbahan kedelai yang rendah kalori dan rendah glikemi (low Glycemic Index). Soy Joy diluncurkan ke pasar domestik pada tahun 2007 dan menjadi pionir cemilan sehat dengan format bar.
Pabrik seluas 3000 m2 ini masih satu kawasan dengan pabrik Pocari Sweat di Pasuruan. Total lahan di kawasan ini mencapai 13 hektare. Di sana, Soy Joy diproduksi dengan kapasitas maksimal 240 bar per menit.
Dengan waktu produksi selama 20 jam per hari, maka kapasitas maksimum produk Soy Joy di pabrik ini bisa menembus 300 ribu bar per hari. Dalam setahun, produksinya bisa mencapai 60 juta bar.
Yoshiro Bando, Presiden Direktur PT Amerta Indah Otsuka, perusahaan afiliasi dari Otsuka Pharmaceutical, Co, Ltd, mengatakan, hadirnya pabrik Soy Joy semakin memperkuat komitmen perusahaan menghadirkan produk sehat di pasar lokal.
Sebelumnya, Otsuka sukses mempopulerkan minuman pengganti ion tubuh Pocari Sweat di Indonesia pada tahun 1997, dan tahun ini baru saja merilis minuman multivitamin Oronamin C.
“Di Jepang, Soy Joy merupakan bagian dari nutraceutical product, atau produk makanan dan minuman bernutrisi yang sejalan degan produk farmasi. Tujuannya, (produk ini) untuk recovery mereka yang sakit,” terang dia.
Bando optimistis, Soy Joy dapat menjadi pilihan makanan selingan favorit konsumen Indonesia. Hal ini didorong oleh meningginya kesadaran gaya hidup sehat yang berkembang di tengah masyarakat. Dengan mengandung 130 kalori per bar, Soy Joy dianggap mampu memberikan rasa kenyang dan menahan hasrat lapar lebih lama.
“Memang, pertumbuhan Soy Joy belum begitu besar. Kami belum memperoleh untung dari Soy Joy. Akan tetapi, pasar Soy Joy terus bertumbuh,” terang dia.
Dengan memiliki basis produksi di tanah air, pihaknya akan semakin lincah dalam melakukan pemasaran dan distribusi Soy Joy. Kendati, bahan baku utamanya, yaitu kacang kedelai, masih diimpor dari Kanada. Ke depan, pihaknya berupaya untuk memasok bahan baku tersebut dari petani lokal.
Meski menolak mengungkap besaran nilai investasi, adanya pabrik Soy Joy membuat perusahaan untuk lebih efisien dari segi biaya produksi, sekaligus memberikan kesempatan untuk membesarkan lini Research & Development.
Hal ini bisa dilihat dari peluncuran produk Soy Joy Crispy yang diilhami dari kebiasaan konsumen Indonesia yang suka nyemil makanan bertekstur crunchy, seperti kerupuk dan keripik. Dengan begitu, pabrik baru tersebut setidaknya mampu menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan market tanah air.
“Soy Joy Crispy adalah inovasi kami menangkap peluang snacking di Indonesia,” papar Evy Chrsitina, Head of Marketing Soy Joy Indonesia.
Evy mengakui bahwa dalam tiga tahun terakhir, sudah banyak produk snack bar yang ada di pasaran, khususnya di ritel modern. Bahkan, sebagian produk tersebut merupakan merek impor. Lantas, apa diferensiasi Soy Joy?
Ia menjelaskan, Soy Joy merupakan produk berbahan kedelai murni yang memiliki sumber protein dan senyawa isoflavon. Senyawa ini dapat menurunkan resiko penyakit jantung dengan membantu menurunkan kadar kolesterol darah.
“Sementara snack bar merek lain, banyak menggunakan granola, oat, dan produk kacang lainnya. Terlebih, banyak produk lain yang mengandung kadar gula berlebih,” kata dia.
Ricky Suhendar, Corporate Communication Directur PT Amerta Indah Otsuka menambahkan, pihaknya akan terus mengedukasi masyarakat mengenai manfaat kedelai dalam setiap bar Soy Joy. Karenanya, pihaknya membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin tahu mengenai proses produksi Soy Joy dan manfaat kedelai dengan mengunjungi pabrik barunya itu.
Gaya open house itu, sama seperti yang dilakukannya di dua pabrik Pocari Sweat sebelumnya, baik di Sukabumi maupun di Pasuruan.
“Semua orang boleh masuk dan melihat proses produksi kami. Semuanya bisa mengakses di aio.co.id untuk jadwal. kami buka Senin hingga Jumat,” terang dia.
Ia bilang, meski Indonesia memiliki budaya konsumsi kedelai yang cukup tinggi, namun pengetahuan masyarakat mengenai cara mengonsumsi kedelai yang sehat masih cukup minim.
“Banyak makanan berbahan kedelai seperti tempe dan tahu yang diolah dengan cara digoreng, sehingga menyerap minyak dan mengurangi manfaat dari kedelai itu sendiri,” katanya.
Tak menutup kemungkinan, sambung Ricky, Soy Joy bukan satu-satunya produk berbahan kedelai milik Otsuka di Indonesia. Adanya pabrik Soy Joy ini akan membuka peluang perusahaan untuk memasarkan produk berbahan soy lain yang telah dipasarkannya di Jepang, seperti minuman sari kedelai Soys dan cemilan Soy Snack.