Zahra Rabbiradlia merupakan salah satu pemenang IndiHome Blogger Competition 2022. Melalui programnya ini, IndiHome berhasil menggali wawasan mengenai konsumen hingga meraup advokasi dari mereka, salah satunya dari cerita yang dibagikan oleh Zahra.
Peraih juara 1 pada kompetisi tersebut mengisahkan pengalamannya yang mengharukan bisa membantu seorang anak penderita Leukimia bernama Ali berkat konektivitas yang luas dan kecepatan internet yang dihadirkan IndiHome. Melalui blog-nya, Zahra menyebut peristiwa itu terjadi pada tahun 2011.
Saat itu, sebuah cuitan yang berasal dari akun Yayasan Kanker Indonesia (YKI) di Twitter menggugah hatinya untuk bisa membantu seorang anak penderita Leukimia bernama Ali yang sedang membutuhkan trombosit.
“[URGENT] Dibutuhkan segera trombosit bagi Ananda Ali di RS Kanker Dharmais,” bunyi cuitan YKI. Tanpa berpikir panjang, Zahra langsung mengirim pesan kepada narahubung YKI.
Tak sampai satu jam, muncul belasan pendonor yang bersedia membantu Ali, termasuk dirinya. Tak lama, YKI mengirimkan formulir daring yang perlu diisi untuk proses seleksi administrasi.
BACA JUGA: Strategi Merek Besar Membangun Advokasi Lewat Salesperson
“Baru aku ketahui kemudian, proses donor darah yang sedang diajukan ini ternyata hal yang baru di Indonesia. Donor darah apheresis, begitu namanya,” kenangnya melalui tulisan yang diunggah di blog-nya @zahra-rabbiradlia.
Zahra menuturkan untuk menjadi seorang pendonor apheresis, ada banyak syarat yang harus dipenuhi, di antaranya berat badan cukup, kadar trombosit, sert HB dan tekanan darah tinggi yang normal. Di antara belasan calon pendonor yang telah lolos seleksi administrasi, hanya ada tiga orang yang akhirnya terpilih setelah melalui skrining hematologi, termasuk Zahra.
Berkat konektivitas yang luas dan kecepatan internet yang dihadirkan IndiHome, Zahra yang saat itu menunggu giliran untuk diambil darahnya bisa mencari tahu lebih lanjut tentang donor apheresis.
“Cerita manis antara aku dan Ali hanya sebagian kecil dari buah kebaikan internet di sektor kesehatan,” ujar Zahra. Jangkauan internet luas dari IndiHome menjadi katalisator pertumbuhan Indonesia di sektor kesehatan.
Peran IndiHome di Wisma Atlet Kemayoran saat pandemi
Hal ini termasuk ketika masa pandemi. Kala itu, IndiHome berperan besar dalam membantu menekan lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia. IndiHome berkontribusi dalam penyediaan layanan telekomunikasi di Wisma Atlet Kemayoran sebagai rumah sakit darurat pasien terpapar COVID-19.
Hal ini dibuktikan dengan penyediaan akses internet dan sarana TIK oleh Telkom Indonesia untuk memudahkan para petugas menolong dan merawat pasien. Selain itu, untuk keperluan koordinasi dengan RS, BNPB, Kemenkes, Kementerian BUMN, dan pihak terkait lainnya juga menggunakan jaringan IndiHome.
Telkom menyediakan Astinet 2×100 Mbps untuk layanan internet, IndiHome 4×100 Mbps, akses Wifi.id 3×100 Mb dan call center 199 untuk Kementerian Kesehatan. Telkom juga menyiapkan perangkat keras seperti PC, printer, dan TV display.
BACA JUGA: Advokasi Konsumen Jadi Penentu Nasib Sebuah Merek
Menurut Zahra, dengan melihat seluruh profil dan manfaatnya bagi Indonesia di sektor kesehatan, IndiHome adalah katalisator dan penyelamat bangsa.
“Tanpa peran IndiHome, apa jadinya Indonesia kini,” ujar Zahra. Konektivitas yang luas dan kecepatan internet yang dihadirkan IndiHome telah mempercepat pelayanan kesehatan, pelacakan data, dan komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat. IndiHome melalui internet luas, kini masyarakat di daerah terpencil bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. “Dengan seluruh kebaikannya, sudah jelas terlihat bahwa IndiHome adalah internetnya Indonesia,” pungkas Zahra memberikan advokasi.