Berdasarkan laporan baseline SDG tentang anak Indonesia tahun 2017 yang diterbitkan oleh Bappenas dan UNICEF, beban ganda malnutrisi Indonesia merupakan masalah yang sangat serius.
Pada tahun 2013, 12% anak di bawah usia lima tahun terkena wasting (berat badan rendah dibanding tinggi badan) dan jumlah yang sama mengalami overweight (kelebihan berat badan). Sementara itu, pada tahun yang sama, ada sekitar 37% anak di bawah lima tahun mengalami stunting (tinggi badan lebih rendah dari standar usia).
Stunting bukan sekadar masalah ukuran tubuh. Anak yang stunting kemungkinan besar juga mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan organ-organ lainnya, seperti otak, jantung, dan ginjal, sehingga berpengaruh terhadap kemampuan kognitif (kecerdasan) dan risiko berbagai Penyakit Tidak Menular (PTM) saat dewasa, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
Selain itu, masalah kesehatan yang banyak dihadapi remaja putri adalah Anemia yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak bergizi seimbang.
Hal ini yang membuat Ruangguru bersama Indofood dan Positive Deviance Resource Centre Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PDRC FKM UI) berkolaborasi meluncurkan kampanye Hidup Sehat Yuk!Kampanye ini berupa konten edukasi digital mengenai kesehatan yang dapat diakses di aplikasi Ruangguru.
Direktur Indofood yang juga Co-Chair Scaling Up Nutrition Business Network Axton Salim, menilai bahwa permasalahan gizi utama di Indonesia adalah stunting. Upaya preventif untuk mengurangi permasalahan gizi bangsa tersebut harus dimulai sejak dini.
“Kami percaya bahwa edukasi melalui aplikasi digital dirasakan lebih sesuai dengan kebiasaan generasi Z, sehingga kerja sama ini diharapkan dapat membantu menjangkau lebih banyak remaja dalam waktu yang lebih singkat,” ungkap Axton
Isi dari konten tersebut nantinya berisikan pendidikan tentang pentingnya gizi seimbang dan kesehatan kepada remaja dengan topik mengenai 1.000 hari pertama kehidupan, anemia pada remaja, gizi seimbang, dan kesehatan remaja. Topik-topik ini biasanya dilakukan melalui penyuluhan secara langsung kini dikemas dengan pendekatan yang jauh lebih modern dan relevan dengan gaya belajar anak saat ini.
“Di Ruangguru, kami tidak hanya menyediakan konten belajar yang berkualitas, namun kami juga ingin memberikan nilai lebih. Kami percaya kecerdasan anak ditunjang oleh kesehatan dan juga pemenuhan gizi yang seimbang. Sebab itu, kolaborasi ini diharapkan bisa memberikan dampak yang luas bagi anak-anak di Indonesia,” tutup Belva Devara, Co-Founder dan CEO Ruangguru.
Editor: Sigit Kurniawan