Kantar Indonesia Worldpanel Division kembali merilis laporan terbaru bertajuk Brand Footprint Indonesia 2024. Studi tahunan ini mengukur merek-merek fast moving consumer goods (FMCG) yang paling banyak dipilih konsumen.
Corina Fajriyani, Senior Marketing Manager of Kantar Indonesia Worldpanel Division menjelaskan, laporan ini mencakup produk makanan dan minuman, susu, perawatan rumah, dan perawat tubuh. Brand Footprint Indonesia tahun ini mencakup 97% rumah tangga di berbagai kota besar dan kecil seluruh wilayah urban dan rural dari kesuluruhan populasi sebanyak 70 juta.
BACA JUGA: Kantar Rilis Merek FMCG Favorit Lewat Ajang Brand Footprint 2022
“Di edisi tahun ini, Indomie tetap mempertahankan posisi teratas dari the Most Chosen FMCG Brand di Indonesia. Posisi berikutnya ditempati oleh SoKlin, Mie Sedaap, Royco, Roma, Kapal Api, Indofood, dan Nabati,” kata Corina dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/6/2024).
Menurutnya, dalam studi ini Kantar menggunakan metode yang disebut Consumer Reach Poin (CRP) untuk mengukur sejauh mana suatu merek menjangkau konsumen. CRP merupakan metriks yang menggabungkan tingkat penetrasi, yaitu rumah tangga yang membeli produk tersebut dengan frekuensi pembelian oleh konsumen.
BACA JUGA: Kantar: Indomie Jadi Brand Paling Favorit di Indonesia
“Dengan kata lain, nilai CRP memberikan gambaran tentang seberapa kuat hubungan merek tersebut dengan konsumennya,” ujarnya.
Di sisi lain, Corina menyebut, temuan unik lainnya dari penelitian ini adalah tujuh dari 10 peringkat teratas merupakan brand makanan. Adapun satu-satunya produk minuman di kalangan 10 besar adalah produk kopi yang menggambarkan 65% rumah tangga Indonesia mengkonsumsi kopi.
“Hal ini menunjukkan rumah tangga di Indonesia lebih memilih kopi dibandingkan produk minuman lainnya seperti teh dan sirup,” kata dia.
Untuk merek pendatang baru yang masuk dalam 100 pringkat teratas, kata Corina, ada dua produk yakni Le Minerale dan Milku. Le Minerale meroket 26 peringkat dari edisi tahun sebelumnya lantaran dengan strategi menawarkan berbagai pilihan ukuran kemasan dan meningkatkan kehadiran serta aksesbilitas.
Sedangkan Milku untuk pertama kali hadir sebagai produk susu cair dalam kemasan botol pada tahun 2020 dan pada tahun ini berhasil masuk ke klasemen 100 teratas. Adapun karakteristik utama yang diusung Milku adalah terbuat dari susu sapi Belgia yang pas dengan keinginan konsumen dan berhasil merangkul lebih dari 40% rumah tangga.
“Beberapa merek berhasil tumbuh dan memperluas basis pembelinya dengan cepat merespons kebutuhan serta preferensi konsumen. Ini menunjukkan pertumbuhan merek dapat dicapai dengan cepat tanggap terhadap perubahan perilaku konsumen,” pungkasnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz