Indonesia Akan Percepat Pembangunan Infrastruktur Digital

marketeers article

Indonesia segera melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital dalam rangka mendukung penerapan revolusi industri generasi keempat sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0. Langkah ini perlu kolaborasi antara pemerintah dan swasta guna merealisasikannya, terutama mengenai investasi dan teknologi yang akan dikembangkan.

“Bagi industri yang paling penting itu infrastruktur, termasuk infrastruktur digital, karena untuk memacu daya saing agar lebih kompetitif di tingkat global,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Menurut Menperin, di era digital, aktivitas sektor manufatur tidak lagi sekadar melibatkan mesin dalam proses produksinya. Saat ini, beberapa pabrikan sudah melompat lebih jauh, yakni memadukan dengan internet of things (IoT) atau kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang menjadi ciri dari industri 4.0.

“Oleh karena itu, untuk mendukungnya, diperlukan jaringan internet dengan kecepatan tinggi, teknologi cloud, data center, security management dan infrastruktur broadband,” sebut Airlangga.

Menurutnya, Indonesia punya potensi dan peluang yang baik untuk bertransformasi ke arah ekonomi digital tersebut. Di samping itu, Indonesia adalah bangsa terbesar di ASEAN. Apalagi, saat ini telah masuk dalam 1 trillion dollars club economy.

Menteri Airlangga optimistis, dengan keunggulan tersebut dan menerapkan industri 4.0, Indonesia akan menjadi negara 10 besar dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030. Selanjutnya juga, diyakini, produktivitas akan meningkat hingga dua kali lipat.

“Dari teknologi akan tercipta inovasi dan menghasilkan champion. Ini yang menjadi aspirasi kita dalam meningkatkan produksi, kemampuan ekonomi negara, dan investasi bertambah. Jadi, kami terus pacu agar pertumbuhan industri bisa melebihi 1-2 persen daripada ekonomi,” paparnya.

Adapun lima sektor industri manufaktur yang tengah dipacu sebagai pionir penerapan revolusi industri keempat di dalam negeri sesuai Making Indonesia 4.0, yakni industri otomotif, elektronika, kimia, tekstil dan pakaian, serta makanan dan minuman.

”Kita punya 84 sektor industri, kita sudah pilih lima, supaya fokus untuk implementasi ekonomi digital,” jelas Airlangga.

Related