Indonesia dan Singapura Kembangkan Kawasan Industri Kendal dan Nongsa Digital Park

marketeers article

Pemerintah Indonesia dan Singapura menindaklanjuti kerja sama pengembangan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Nongsa Digital Park. Sinergi ini diyakini mampu memperkuat perekonomian kedua negara.

Dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong di gelaran Annual Leaders Meeting, sejumlah kerja sama di bidang ekonomi disepakati kedua belah pihak. Antara lain, peningkatan investasi perdagangan, ekonomi digital dan pendidikan vokasi.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang turut hadir dalam pertemuan bilateral itu mengatakan, pemerintah Indonesia menyambut baik para pelaku industri Singapura yang telah menanamkan modal di KIK.

“Kawasan industri terbesar di Jawa Tengah ini merupakan ikon baru bagi perwujudan kerja sama Indonesia dan Singapura. Di sana sudah banyak sektor light industry. Selain itu, kami akan dorong juga untuk tumbuhnya industri komponen, fesyen, sepatu dan garmen,” tutur Airlangga dalam keterangan medianya, (08/10/2019).

Pembangunan KIK direncanakan sampai tiga tahap dengan total lahan seluas 2.700 hektare untuk menjadi kawasan industri terpadu yang didukung oleh pengembangan zona industri, pelabuhan, kota fesyen, dan permukiman. Per September 2019, investasi yang telah diserap KIK mencapai Rp 11,4 triliun dengan 59 tenant dari Indonesia, Singapura, Jepang, Taiwan, hingga Korea. Termasuk, adanya relokasi dua industri dari China.

“Hal ini dapat memperkuat struktur industri di dalam negeri. Total penciptaan lapangan kerja di kawasan tersebut, sudah lebih dari 6.950 orang,” papar Airlangga.

Pemerintah fokus mengakselerasi pengembangan KIK, yang statusnya akan naik menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dengan ditargetkan mampu menjaring investasi senilai Rp 70 triliun dalam waktu lima tahun ke depan. Selain itu, hingga tahun 2024 nanti, KEK Kendal dapat melakukan ekspor senilai USD500 juta per tahun dan mensubtitusi impor hingga US$250 juta per tahun.

KEK Kendal juga diharapkan dapat memberdayakan sebanyak 20 ribu tenaga kerja, dan 60 ribu tenaga kerja lainnya di sekitar Kawasan tersebut. Sejumlah sektor industri prioritas di KEK Kendal, antara lain industri makanan dan minuman, elektronik, tekstil dan produk tekstil (TPT), serta furnitur.

“Jadi, KEK Kendal bisa menjadi salah satu area untuk ekspansi industri di Semarang dan Kendal sekaligus sebagai export hub. Apalagi, akan ada klaster industri tekstil di Jawa Tengah, di mana industri tekstil menjadi sektor andalan dalam implementasi industri 4.0,” ujarnya.

Selanjutnya, Pemerintah Indonesia dan Singapura sepakat untuk mengembangkan Nongsa Digital Park (NDP) di Batam. Kawasan ini akan menjadi basis bagi pelaku industri kreatif di bidang digital seperti pengembangan startup, web, aplikasi, program-program digital, film, dan animasi.

Proyek tersebut dikoordinasikan oleh PT Kinema Systrans Multimedia yang bekerja sama dengan Infinite Studios. Per Agustus 2019, jumlah tenant dan startup di NDP telah mencapai 50 perusahaan, termasuk startup dari Singapura, yaitu Glints (Start-up talent recruitment) dan LiquidPay (Fintech).

“Pembangunan Apple iOS Development Center (Apple Academy) yang ke-3 di Indonesia, akan berlokasi di Batam, dan ditargetkan selesai pada tahun 2020. Sebelumnya, mereka telah membangun di BSD Tangerang dan Surabaya. Selain itu, kami juga sedang mengusulkan pembentukan KEK Digital Nongsa,” ungkap Menperin.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related