Indonesia Ditargetkan Jadi Pusat Kendaraan Listrik di ASEAN

marketeers article

Industri sepeda motor nasional kian berkembang dan memberi kontribusi besar bagi perekonomian nasional melalui peningkatan ekspor, investasi, dan penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri otomotif merupkakan salah satu sektor manufaktur yang mendapat prioritas pengembangan dalam kesiapan memasuki era industri 4.0. Bahkan, Indonesia diproyeksi menjadi pusat kendaraan listrik di kawasan ASEAN pada 2030.

“Dalam roadmap pengembangan industri kendaraan bermotor, pemerintah Indonesia menargetkan produksi sepeda motor akan tumbuh sampai 10 juta unit pada 2025 dengan target ekspor satu juta unit kendaraan per tahun di tahun 2025,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pada pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) Motobike Expo 2019 di Jakarta, Jumat (29/11/2019).

Dari sisi produksi dan penjualan, sepeda motor nasional sepanjang 2010-2018 telah mencapai rata-rata di atas 6,5 juta unit per tahun. Hal ini dinilai Agus membawa dampak positif lantaran banyak industri komponen lokal yang turut tumbuh sejalan dengan peningkatan produksi tersebut.

“Dapat saya sampaikan, produksi sepeda motor periode Januari-Oktober 2019, tercatat sebanyak 6,2 juta unit, di mana penjualan domestik sebesar 5,5 juta unit dan ekspor sebesar 682 ribu unit,” kata Agus. Adapun negara utama tujuan ekspor sepeda motor dari Indonesia, antara lain Filipina, Thailand, Bangladesh, Kamboja, Malaysia, Vietnam, Jepang, Eropa Barat, dan Amerika Latin.

Pemerintah menargetkan, sekitar 20% atau dua juta unit dari total produksi nasional pada tahun 2025 adalah sepeda motor listrik. Dari jumlah tersebut, diharapkan terjadi peningkata hingga tahun 2029. Sehingga, pada 2030 Indonesia diproyeksikan menjadi pusat kendaraan listrik di kawasan ASEAN

“Untuk merealisasikan target tersebut, kami secara agresif mengajak para produsen otomotif agar membuka kegiatan produksi di Indonesia. Pemerintah yakin bahwa Indonesia memiliki banyak keunggulan pada sektor otomotif, sehingga target pada tahun 2030 tersebut, bukan hal yang mustahil untuk dicapai,” tegas Menperin.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related