Hadir sejak tahun 2015, J&T Express telah bertransformasi menjadi perusahaan penyedia layanan logistik global. Tak hanya di Indonesia, J&T Express telah mengekspansi bisnisnya ke 13 negara, termasuk Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand, Kamboja, Singapura, Cina, Arab Saudi, UEA, Meksiko, Brazil dan Mesir.
“Pasar terbesar kami masih di Cina, lalu Indonesia di posisi kedua dengan pengiriman paket terbanyak. Di Indonesia, dalam sehari kami bisa mengirim sekitar 4 juta paket hingga ratusan juta paket dalam sebulan,” ujar Robin Lo, CEO J&T Express kepada Marketeers saat ditemui di wilayah PIK, Jakarta beberapa waktu lalu.
Robin menyebutkan, kedua pasar ini memiliki kebiasaan konsumen yang berbeda. Di Cina, dengan payment system yang lebih dewasa, layanan cash on delivery atau COD menjadi kurang diminati.
Sementara itu, transaksi COD di Indonesia justru mendominasi hingga 70% dari total transaksi. Dari keseluruhan transaksi yang didapat J&T Express, pengiriman paket e-commerce masih menjadi yang terbesar.
Pasar ritel ini pun mendominasi pendapatan perusahaan. Dan, hanya sedikit sumbangan dari pasar business to business (B2B) yang menurutnya sudah dikuasai oleh pemain lokal di setiap daerah.
BACA JUGA: 9 Tahun J&T Express, Performa, dan Bisnis Berkelanjutan
Performa Bisnis J&T Express
Soal performa bisnis, pada semester pertama tahun 2024, J&T Express mencatat pertumbuhan global yang signifikan dengan pendapatan mencapai US$ 4,86 miliar, meningkat 20,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan dari layanan pengiriman ekspres, yang merupakan bisnis inti perusahaan, mencapai US$ 4,74 miliar, naik 33,7% dari tahun lalu.
Selain itu, total volume paket yang ditangani J&T Express meningkat 38,3% menjadi 11,01 miliar paket, dengan volume paket di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, mengalami peningkatan sebesar 42% menjadi 2,04 miliar paket.
BACA JUGA: J&T Express Ikut Kembangkan UMKM lewat J&T Connect Preneur Tour
“Di pasar pengiriman ekspres, J&T telah menjadi nomor satu sejak tahun 2019 di luar pengiriman yang datang dari e-commerce. Tapi kalau bicara layanan dari e-commerce platform, saya rasa Shopee Express yang mendominasi,” ujar Robin.
Gerakan #JadiBisa
Tak hanya mengejar profit, perusahaan juga menyeimbangkan bisnisnya dengan memperkuat komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat di Indonesia.
Di sini, J&T Express meluncurkan gerakan #JadiBisa untuk mendorong masyarakat memaksimalkan kemampuan melebihi batas. Melalui gerakan ini, J&T Express melaksanakan berbagai kegiatan seperti J&T Connect Preneur, yang terdiri dari beberapa program, meliputi J&T Connect Preneur Tour, J&T Connect Run, J&T Connect Preneur Summit.
Di dalam programnya, perusahaan telah melibatkan 500 UMKM di lima kota pada program J&T Connect Preneur Tour, 3.000 peserta lari J&T Connect Run, dan 500 UMKM dari seluruh Indonesia yang memadati gelaran J&T Connect Preneur Summit sebagai acara puncak.