Indonesia mengamankan pendanaan hijau senilai EUR 1,2 miliar atau senilai Rp 20,1 triliun (kurs Rp 16.796 per EUR). Pendanaan ini akan digunakan untuk kelistrikan dari Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) dalam perhelatan Conference of the Parties (COP) ke-29 di Baku, Azerbaijan.
Hashim Djojohadikusumo, Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia menjelaskan dana segar yang diterima akan mendukung pengembangan infrastruktur kelistrikan ramah lingkungan, sebagai langkah penting menuju kemandirian energi nasional yang berkelanjutan. Proyek ini resmi dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara PT PLN (Persero) dan KfW.
BACA JUGA: Tekan Emisi, Indonesia-Jerman Sepakat Kembangkan Transportasi Hijau
Fokusnya adalah pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pumped Storage serta pembangunan jaringan transmisi yang terhubung ke pembangkit listrik hijau lainnya yang diharapkan bisa memperkuat kapasitas energi bersih di Indonesia. Hashim menyatakan pemerintah berkomitmen penuh untuk mempercepat peralihan ke energi terbarukan.
“Kami telah memiliki strategi baru selama lima tahun ke depan dengan mencapai pertumbuhan ekonomi minimal 8% secara berkelanjutan,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (15/11/2024).
BACA JUGA: Potensi Pasar Ekonomi Hijau RI Tembus US$ 46 Miliar
Melalui kolaborasi global, diharapkan peralihan ke energi terbarukan ini mendukung swasembada energi sekaligus memperkuat ekonomi nasional. Hashim juga menjelaskan pengembangan energi bersih adalah kunci untuk meningkatkan daya saing industri di Indonesia.
Dalam proyeksinya, kapasitas pembangkit energi terbarukan di Indonesia akan meningkat sebesar 75% dalam 15 tahun mendatang, dari total tambahan kapasitas listrik sebesar 100 gigawatt (GW). Dia menggarisbawahi pentingnya kemitraan internasional untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE).
“Kami akan menjadi negara besar yang akan memenuhi tanggung jawab dalam menjaga masa depan lingkungan,” kata Hashim.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyambut baik pendanaan ini dan menegaskan dukungan PLN terhadap program transisi energi pemerintah. Menurutnya, kolaborasi PLN dengan KfW dalam proyek-proyek kelistrikan yang berkelanjutan membuka peluang bagi lebih banyak mitra internasional untuk ikut serta dalam mendukung pengembangan sektor energi hijau di Indonesia.
“Kolaborasi ini menandakan langkah proaktif PLN dalam memperluas kemitraan internasional untuk mencapai swasembada energi nasional yang berkelanjutan, sejalan dengan aksi iklim global,” ujar Darmawan.
Sustainability Officer KfW Group, Jürgen Kern, menyampaikan dukungan KfW untuk Indonesia adalah bagian dari komitmen Jerman dalam mendorong transformasi hijau melalui kemitraan internasional. Dia menambahkan Indonesia-Jerman akan terus memperkuat kemitraan, terutama dalam proyek energi bersih seperti panas bumi, air, dan transmisi.
“PLN merupakan pusat transisi energi di Indonesia. PLN memiliki komitmen yang kuat untuk menghijaukan sektor energi sekaligus memastikan akses energi yang andal,” ucap Jürgen.
Editor: Ranto Rajagukguk