Angka penyebab kematian dan penyakit yang menunjukkan peningkatan penyakit tidak menular kian menghantui masyarakat Indonesia. Kementerian Kesehatan memperkirakan terdapat 240.000 kasus baru kanker per tahun, di mana 70% dari pasien sudah berada dalam kondisi yang tidak dapat disembuhkan. Lalu, untuk di Jakarta diperkirakan terdapat 10.000 kasus kanker baru yang terjadi di dan 7.000 di antaranya tidak bisa disembuhkan, sehingga memerlukan perawatan paliatif.
Melihat temuan mengenai penyakit kanker yang begitu mengkhawatirkan, Indonesia harus meningkatkan layanan perawatan paliatif untuk menangani pasien. Untuk itu, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) yang diketuai oleh Veronika Basuki bekerjasama dengan Singapore International Foundation (SIF) dan Rachel House (RH) meluncurkan program tiga tahun pelatihan perawatan paliatif.
“Program Perawatan Paliatif ini adalah tujuan utama dari program empat tahun kami. Setiap enam bulan sekali dalam jangka waktu setahun dua kali tim SIF akan datang ke Jakarta untuk memberikan pelatihan kepada para dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya,” kata Veronika Basuki saat ditemui dalam acara Penandatangan Nota Kesepakatan Perawatan Paliatif Kanker di Balai Kota, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Ia menambahkan bahwa perawatan paliatif seharusnya dimulai sewaktu pasien didiagnosa mengidap penyakit kanker. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan sebanyak mungkin rasa sakit dan penderitaan pasien. Untuk itu, salah satu langkah nyata yang dapat dilakukan YKI adalah dengan menggandeng SIF untuk melatih tenaga medis yang terampil dalam layanan paliatif ini.
Sebagai awal kerjasama, YKI telah menyelenggarakan forum grup diskusi tentang perawatan paliatif dengan seluruh pemimpin Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan RS Rujukan Nasional khusus kanker. Selain itu, CEO HCA Hospice Care Singapura dan timnya juga turut serta berpartisipasi dalam diskusi yang membahas isu-isu manajemen serta pengalihan pengetahuan dan ilmu-ilmu yang berdampak pada praktek perawatan paliatif di Indonesia.
Mulai awal Februari ini, dr Akhileswaran sebagai Singapore International Volunteers akan memimpin tim multidisipliner dari Singapura untuk melatih para praktisi di Jakarta dalam hal penilaian, pengobatan, dan terapi nyeri beserta keluhan dan gejala yang dialami para pasien kanker. “Ke depannya, tenaga medis tersebut akan dilibatkan dalam memberikan perawatan paliatif di sembilan rumah sakit umum daerah (RSUD) di Jakarta, di antaranya RSUD Koja, RSUD Pasar Rebo, RSUD Cengkareng, RSUD Pasar Minggu, dan RSUD Duren Sawit,” pungkasnya.