PT Kalbe Farma Tbk, salah satu pemain utama dalam industri farmasi memastikan sektor ini tetap tumbuh dalam jangka panjang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
Namun, di sisi lain pola konsumsi masyarakat yang berubah pascapandemi COVID-19 membuat perseroan perlu beradaptasi secara cepat.
Manajemen yang dipimpin Vidjongtius sebagai Presiden Direktur Kalbe Farma ini mengevaluasi kebijakan dengan fokus untuk mengamankan rantai pasok bahan baku dan produk sebagai upaya menjamin ketersediaan obat bagi masyarakat.
BACA JUGA: Kalbe Dapatkan Izin Edar Obat Anemia Efepoetin Alfa dari Badan POM
Perusahaan juga melakukan inovasi berbagai produk dan layanan yang dibutuhkan konsumen. Oleh karena itu, strategi manajemen Kalbe Farma, yaitu tetap menjaga pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis dengan berfokus pada inovasi berbagai produk yang mendorong pertumbuhan, seperti biologi dan onkologi, preventif, serta produk yang lebih terjangkau untuk masyarakat.
Perusahaaan terus mendorong penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk mendukung ketahanan dan kemandirian kesehatan di Indonesia.
BACA JUGA: Kalbe Tangkap Perkembangan Ilmu Biomedis dan Genomik di Tanah Air
Perkembangan teknologi yang kian masif turut membuat Kalbe Farma mengalami disrupsi bisnis dari proses hulu hingga hilir. Perusahaan telah menerapkan proses produksi manufacturing 4.0 dan dengan pemanfaatan digital.
Kalbe Farma juga membangun ekosistem digital kesehatan B2B, seperti EMOS dan Mostrans. Selain itu, disrupsi juga membawa Kalbe Farma berupaya meningkatkan akses produk-produk kesehatan dan nutrisi ke end user lewat pemanfaatan e-commerce untuk memudahkan pelanggan untuk berbelanja produk kesehatan secara online.
Selama sembilan bulan pertama tahun 2023, perusahaan, emiten berkode KLBF ini mengantongi penjualan bersih Rp 22,56 triliun, atau meningkat 6,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dengan strategi dan kinerja yang moncer itu, Vidjongtius turut memperoleh mempenghargaan sebagai The Best Industry Marketing Champion Sector Pharmaceutical pada ajang Marketeer of The Year 2023 sebagai rangkaian acara MarkPlus Conference 2024 yang digelar di Jakarta, Kamis (7/12/2023).