Industri Over Kapasitas, Pendapatan Semen Indonesia Menurun

marketeers article
3593175 closeup of masons hand spreading concrete mix with trowel in foundation shuttering

Total volume penjualan konsolidasi PT Semen Indonesia pada semester I-2016 mencapai 13,63 juta ton. Angka ini termasuk penjualan domestik Thang Long Cement Vietnam sebesar 850 ribu ton. Volume penjualan tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,6% apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 13,42 juta ton.

Sementara itu, untuk volume penjualan ekspor tercatat sebesar 190 ribu ton, mengalami penurunan sebesar 20,1% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 237 ribu ton. Sedangkan Ekspor dari Thang long Cement Vietnam mengalami peningkatan sebesar 4,2% menjadi 410 ribu ton.

Penjualan semen SMGR di dalam negeri yang terbesar dalam bentuk kantong/bag mencapai 77%, penjualan tersebut didominasi oleh sektor retail/rumah.

Selama semester I-2016, pendapatan Semen Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,3% menjadi Rp 12,47 triliun. Laba bersih juga mengalami penurunan menjadi Rp 1,96 triliun dari Rp 2,19 triliun di 2015.

Direktur Utama Semen Indonesia, Rizkan Chandra mengatakan bahwa kondisi industri semen domestik di tahun 2016 mengalami perubahan signifikan, yaitu terjadinya over kapasitas karena banyak pemain baru yang masuk.

“Melimpahnya pasokan memaksa para pelaku industri semen melakukan strategi tersendiri guna memenangkan persaingan, diantaranya memangkas harga jual,” ujarnya di Jakarta, Senin (1/8/2016).

Rizkan menambahkan, perseroan telah menyiapkan sejumlah rencana strategis untuk dapat memenangi persaingan. Competitive Advantage menjadi grand strategy pertama yang dicanangkan perusahaan. Strategi ini akan menjadikan Semen Indonesia sebagai produsen dengan biaya murah melalui optimasi logistik dan efisiensi energi.

“Strategi ini juga akan didukung dengan pengelolaan rantai pasokan yang terintegrasi dan inovasi diseluruh korporasi,” pungkas Rizkan.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS