Industri Kreatif Tumbuh 7% Per Tahun

marketeers article
Ilustrasi UKM. (FOTO: Ist)

Ekonomi kreatif merupakan kekuatan baru yang dapat meningkatkan perekonomian nasional ke depan. Dalam upaya mendorong pertumbuhan industri kreatif nasional, Kementerian Perindustrian khususnya Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) telah melakukan berbagai langkah strategis. Beberapa upaya yang dilakukan adalah memberikan bimbingan teknis, bimbingan pemasaran, bantuan dalam mesin peralatan, dan perlindungan hak kekayaan intelektual kepada para pelaku industri kreatif.

Setiap tahun, pertumbuhan industri kreatif ini mengalami peningkatan. “Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri kreatif nasional yang pertumbuhannya semakin meningkat sekitar 7% per tahun,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam acara pembukaan Pameran Produk Fesyen dan Aksesori di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (12/8/2015).

Saleh Husin mengatakan, fesyen dan kerajinan merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang telah memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dari peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, jumlah perusahaan, hingga pasar ekspor.

Ia menambahkan, pada tahun 2014 – 2015, nilai tambah dari sektor ekonomi kreatif diestimasi mencapai Rp 111,1 triliun. Penyumbang nilai tambah tertinggi tersebut, antara lain subsektor mode, kuliner, dan kerajinan. “Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh subsektor kerajinan dengan laju pertumbuhan ekspor sebesar 11,81%, diikuti fesyen dengan pertumbuhan 7,12%, periklanan sebesar 6,02%, dan arsitektur 5,59%,” jelasnya.

Selain menjadi penopang perekonomian baik sebagai penghasil devisa maupun pencipta lapangan kerja, industri kreatif diharapkan memperluas pasar ekspor ke negara berkembang. “Peluang ekonomi dapat dimanfaatkan industri kreatif dari naiknya nilai tukar dolar terhadap rupiah, yaitu memperbanyak volume ekspor,” papar Saleh Husin.
 
Sebelumnya, pasar ekspor ditujukan ke negara-negara maju di Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat. Selanjutnya, sambung Saleh, pasar ekspor akan mengarah ke negara-negara berkembang pesat atau emerging market, seperti Amerika Selatan, Afrika, dan Timur Tengah.

    Related