Industri Makanan dan Minuman Dalam Negeri Kian Berjaya

marketeers article
Different types of snacks, chips, nuts and popcorn in still life

Industri makanan dan minuman menjadi salah satu sektor manufaktur andalan dalam memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Capaian kinerjanya selama ini tercatat konsisten positif, mulai dari perannya pada peningkatan produktivitas, investasi, ekspor hingga penyerapan tenaga kerja.

“Potensi industri makanan dan minuman di Indonesia bisa menjadi juara karena supply dan user-nya banyak. Untuk itu, salah satu kunci daya saingnya di sektor ini adalah food innovation and security,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Tangerang, Banten, Senin (18/2/2019).

Kementerian Perindustrian mencatat, sepanjang tahun 2018, industri makanan dan minuman mampu tumbuh sebesar 7,91% melampaui pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,17%. Industri makanan menjadi salah satu sektor yang menopang peningkatkan nilai investasi nasional, yang pada tahun 2018 menyumbang hingga Rp 56,60 triliun. Realisasi total nilai investasi di sektor industri manufaktur sepanjang tahun lalu mencapai Rp 222,3 triliun.

“Pada tahun 2018, tenaga kerja di sektor industri manufaktur mencapai 18,25 juta orang atau naik 17,4% dibanding tahun 2015. Industri makanan menjadi kontributor terbesar hingga 26,67%,” tuturnya.

Airlangga menambahkan, produk makanan dan minuman Indonesia telah dikenal memiliki daya saing di kancah global melalui keragaman jenisnya. Ini ditandai dengan capaian nilai ekspornya sebesar US$ 29,91 miliar pada tahun 2018. Ia optimistis, industri makanan dan minuman nasional mampu melakukan terobosan inovasi produk. Upaya ini guna memenuhi selera konsumen dalam dan luar negeri.“

Salah satu produsen Indonesia yang berhasil melakukan ekplorasi di luar Indonesia adalah Mayora. Mayora telah mengekspor sebanyak 250 ribu kontainer produknya ke lebih dari 100 negara. Tujuannya, antara lain Asean, China, India, Timur Tengah, Amerika Serikat, Afrika, Uni Eropa, hingga Irak dan Palestina. Adapun pasar ekspornya saat ini menyumbang sebesar 50% terhadap total penjualan perseroan yang mencapai lebih dari Rp 35 triliun. Beberapa produk unggulannya yakni, permen Kopiko. Selanjutnya, produk kopi instan Torabika, menjadi nomor satu di pasar Filipina, Rusia, dan Lebanon.

Selain itu, produk butter cookies Danisa menjadi nomor satu di China dan Vietnam, produk minuman sereal Energen menempati peringkat satu di Filipina, serta wafer cokelat Beng Beng dan krekers Malkist menjadi nomor satu di Thailand. Saat ini, Mayora telah memiliki sebanyak 29 pabrik, 24 di antaranya tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan lima pabrik berada di luar negeri.

Editor: Sigit Kurniawan

Related