Industri Makanan dan Minuman Diprediksi Tumbuh di Atas 5% Tahun Depan
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menyatakan tren pertumbuhan industri makanan dan minuman terus naik. Meskipun pada April dan Mei lalu mengalami penurunan ketika kebijakan PSBB jilid pertama mulai diimplementasikan.
Menurut Adhi S Lukman selaku Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) penurunan di bulan April dan Mei merupakan yang terendah. Secara garis besar saat ini tren di industri makanan dan minuman sudah mengalami kenaikan.
Ia mengingatkan agar bantuan dari pemerintah bisa berfungsi dengan baik. Ia optimistis bahwa kondusi industri makanan dan minuman akan mulai membaik, khususnya di tahun 2021 mendatang.
Ia menilai dengan banyak stimulus yang diberikan oleh pemerintah harusnya bisa membantu kondisi di industri makanan dan minuman. Selain membantu, stimulus yang diberikan juga harus dilakukan secara konsisten. Khususnya dalam mendorong daya beli masyarakat. Di tahun 2021 mendatang Adhi berharap konsumsi masyarakat terus meningkat, khususnya di kalangan menengah ke bawah.
“Kalangan menengah ke atas juga harusnya sudah berani konsumsi lagi. Masalah mereka bukan di uang, tapi di rasa ketakutan dan kekhawatiran,” ujar Adhi pada acara MarkPlus Conference, Kamis (10/12).
Untuk menyiapkan pertumbuhan di tahun depan, Adhi memprediksi akan tumbuh namun di kisaran angka 5%-7%. Baginya angka ini belum terlalu normal, karena umumnya pertumbuhan di atas 7%.