Industri Prospektif, RI Jadi Negara dengan Adopsi Kripto Tertinggi ke-3 di Dunia

marketeers article
Industri Prospektif, Indonesia Jadi Negara Dengan Adopsi Kripto Tertinggi Ketiga di Dunia (FOTO: Marketeers/Bernad)

Laporan Indonesia Crypto and Web3 Industry Report 2024 oleh Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI – Aspakrindo) dan Coinvestasi mencatat Indonesia naik ke peringkat ketiga dalam indeks adopsi kripto global, menjadi negara terdepan di Asia Tenggara.

Survei yang dilakukan pada Desember 2024 itu menunjukkan 83% investor kripto berasal dari Jawa dan Bali, dengan Jawa Barat sebagai provinsi dengan konsentrasi tertinggi (24,6%). Kapitalisasi pasar kripto global juga melonjak 45,7% menjadi US$ 3,40 triliun pada akhir 2024, didorong kemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat (AS) dan masuknya investor institusional melalui ETF Bitcoin.

Kuartal IV 2024 merupakan triwulan penting bagi Bitcoin (BTC), karena melampaui US$ 100.000 untuk pertama kalinya pada tanggal 9 Desember 2024. Harga mencapai titik tertinggi US$ 108.135 sebelum sedikit menurun dan mengakhiri tahun di US$ 93.508. Ini merupakan peningkatan 121,5% dari awal tahun.

BACA JUGA: Pengawasan Aset Kripto di OJK dan BI Ciptakan Sistem Keuangan yang Terintegrasi

“Indonesia memiliki potensi besar dalam ekosistem aset digital. Perdagangan aset kripto dapat menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mempercepat, menciptakan, dan mendorong upaya pengembangan ekonomi digital Indonesia,” kata Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Karma Senjaya dalam acara Indonesia Crypto Outlook 2025 yang digelar Tokocrypto di Jakarta, Jumat (7/2/2025).

Menurut data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) tahun 2024, tercatat sebanyak 22,91 juta investor aset kripto di Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 23,77% dibandingkan tahun sebelumnya.

Nilai transaksi aset kripto juga melonjak tajam hingga mencapai Rp 650,61 triliun, atau naik sebesar 335,91% (year-on-year) dari tahun 2023 yang hanya sebesar Rp 149,25 triliun. Hal ini menandakan bahwa industri aset kripto di Indonesia masih memiliki potensi ekonomi yang sangat kuat.

BACA JUGA: Mengenal Grass Crypto dan Pergerakan Harga Ethereum

Sementara itu, menurut data Social Media Monitoring Dataxet Sonar, melihat perbincangan terkait kripto di media sosial meningkat sebesar 419% sepanjang tahun 2024. Percakapan tentang kripto mengalami pasang surut sepanjang tahun, dengan lonjakan pada Maret, Juli, dan Oktober-Desember.

“Tren ini dipicu oleh edukasi influencer, Bitcoin sebagai alat transaksi Rusia, serta investasi MicroStrategy hingga kenaikan signifikan terjadi setelah terpilihnya Donald Trump,” kata CTO Dataxet Sonar, Amien Krisna.

Laporan tersebut juga menunjukan netizen semakin menekankan pentingnya memahami aset kripto, terutama Bitcoin yang dinilai stabil dan berpotensi menguntungkan. DOGE menjadi meme coin yang paling banyak diperbincangkan, mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin meme coin dengan jumlah kapitalisasi pasar terbesar.

Efek positif berantai di industri kripto tak lepas dampaknya ke platform exchange seperti Tokocrypto. Pada tahun 2024, Tokocrypto mencatatkan peningkatan nilai transaksi yang signifikan, mencapai tiga kali lipat dengan lebih dari 4 juta pengguna.

Platform ini menyediakan akses ke lebih dari 380 jenis token dan koin, dengan berbagai fitur unggulan: Staking, DCA, Beli/Jual, Passkey, TKO Megadrop dan masih banyak lagi.

“Industri aset kripto terus berkembang dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang signifikan. Tokocrypto telah membuktikan diri sebagai salah satu exchange terdepan di Indonesia yang berhasil meraih profitabilitas,” ujar CEO Tokocrypto, Calvin Kizana.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS