Perkembangan dunia membuat perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk bisa memulai bisnisnya sendiri. Tak disangka, womenpreneur menjadi kekuatan yang telah menghancurkan berbagai batasan atas perempuan yang memilih jalan untuk menjadi pebisnis.
Bisnis bagi laki-laki dan perempuan memiliki risiko yang sama pentingnya. Perlu perencanaan yang tepat sasaran dan perlunya pendampingan bagi pelaku bisnis.
Untuk dapat menjadi womenpreneur sukses, berikut lima tips memulai bisnis yang Marketeers sadur dari Forbes:
1. Ciptakan business plan yang solid
Kunci sukses memulai bisnis adalah perencanaan yang matang, salah satunya dengan membuat business plan yang baik. Business plan ini menyangkut tujuan bisnis, strategi, analisis pasar, kelayakan bisnis, proyeksi keuangan, dan langkah mencapainya.
BACA JUGA: Business Plan: Dokumen Penting Perusahaan untuk Mencapai Tujuan
2. Rencanakan strategi sales dan marketing
Tips memulai bisnis selanjutnya dan menjadi hal paling krusial saat peluncuran produk baru adalah strategi pemasaran yang berpengaruh besar terhadap penjualan produk. Strategi pemasaran ini dapat dilakukan dengan perencanaan yang baik, mulai dari menganalisis persaingan dan permintaan pasar terlebih dahulu.
Dengan mengetahui kondisi pasar, Anda dapat memetakan strategi pemasaran apa yang paling tepat dengan segmen pasar yang Anda targetkan. Jangan lupa untuk memasukkan bagaimana cara Anda mengevaluasi dan mengukur efektivitas dari strategi yang dilakukan.
Lakukan juga A/B testing untuk mengetahui strategi yang paling tepat untuk dilakukan dan menghasilkan output yang maksimal.
3. Bootstrapping bisnis Anda
Dengan banyaknya risiko keuangan dan ketidakpastian pasar, mulailah untuk melakukan bootstrapping. Womenpreneur perlu berani memulai langkah kecil dan memaksimalkan sumber daya yang saat ini telah tersedia.
Menunggu sempurna dalam memulai bisnis adalah sebuah kesalahan yang besar. Sebaik apa pun perencanaan yang Anda lakukan, risiko akan gagal adalah sebuah kepastian.
Dengan melakukan bootstrapping dan mengandalkan modal yang Anda miliki membuat Anda lebih memahami bagaimana sebenarnya medan bisnis yang harus Anda lalui.
Risiko yang Anda dapatkan pun tak jauh lebih besar jika modal yang Anda berikan sudah begitu besar. Bootstrapping bisnis Anda adalah cara untuk belajar dan terus mengevaluasi bisnis agar mencapai titik terbaik.
BACA JUGA: Lean Startup: Metode Populer untuk Membangun Startup yang Inovatif
4. Mengelola cash flow dengan baik
Ketika bisnis Anda mulai menghasilkan penjualan dan pendapatan, maka penting bagi Anda untuk mengelola cash flow agar bergerak dengan lancar. Hal ini penting bagi Anda untuk benar-benar mengetahui apakah pengeluaran dan dana yang Anda miliki saat ini mampu menutupi operasional bisnis Anda.
Dengan manajemen cash flow yang baik, risiko bisnis terjerumus dalam kesulitan keuangan yang berarti dapat ditekan. Oleh karena itu, Anda sebagai womenpreneur perlu membuat proyeksi keuangan sedetail mungkin.
Jangan lupa untuk selalu mengevaluasi kinerja keuangan Anda untuk menghindari berbagai risiko keuangan dalam jangka panjang.
5. Kontrol tingkat utang
Jika bisnis Anda hidup dari utang dan pendanaan bank, maka penting bagi Anda untuk mengelola utang tersebut. Sebagai womenpreneur, mengontrol arus utang akan dapat mencapai kesuksesan dan memitigasi berbagai risiko atas ketidakpastian.
Selain itu, sebagai womenpreneur Anda juga perlu menganalisis bagaimana kondisi ekonomi yang sedang terjadi. Dengan memiliki pemahaman tersebut, Anda dapat menjaga stabilitas dari keuangan Anda dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan keuangan.
Itulah lima tips memulai bisnis yang perlu Anda lakukan. Bisnis yang Anda bangun akan terus bertumbuh bersama dengan berbagai tantangan dan hambatan yang mungkin terjadi.
Untuk dapat menghadapi berbagai kondisi yang tak pasti, perencanaan bisnis yang baik adalah sebuah cara terbaik untuk memitigasi berbagai risiko yang mungkin terjadi.
Ingatlah bahwa kesuksesan tidak dapat dijamin oleh hal apa pun, namun merencanakannya dengan baik adalah sebuah kewajiban yang perlu Anda lakukan sebagai seorang womenpreneur.
BACA JUGA: 8 Langkah Strategi Manajemen Perubahan Versi John Kotter
Editor: Ranto Rajagukguk