Memanfaatkan media sosial sebagai wadah pemasaran merupakan salah satu cara dalam meningkatkan customer. Dilansir dari www.entrepreneur.com, terdapat sepuluh tips kunci pemasaran yang dapat membantu Anda dalam melakukan pemasaran di media sosial.
1. Mendengarkan
Untuk memperoleh kesuksesan melalui media sosial dan marketing konten, pebisnis perlu lebih banyak mendengar dibandingkan berbicara. Pebisnis harus melihat konten online dari target audiens mereka, dan mengikuti diskusi untuk mengetahui kriteria produk yang diinginkan target audiens. Hanya dengan mendengarkan, pebisnis dapat membuat konten yang sesuai dan menarik perhatian target audiens.
2. Fokus
Pebisnis harus menentukan spesialisasi dari brand dan produk mereka. Ini akan lebih baik dibandingkan menjadi serba guna (menempati semua segmen). Fokus terhadap media sosial dan strategi marketing konten ditujukan untuk membangun brand yang kuat. Cara ini memiliki peluang kesuksesan yang lebih besar dibandingkan dengan strategi menempati semua segmentasi pasar.
3. Kualitas
Kualitas menentukan kuantitas. Lebih baik memiliki 1.000 online connections yang membaca konten online, melakukan share, dan membicarakan mengenai konten Anda dengan audiens dibandingkan 10.000 connections yang menghilang setelah terkoneksi dengan brand Anda.
4. Kesabaran
Kesuksesan media sosial dan marketing konten tidak dapat terjadi dalam semalam. Dibutuhkan kesabaran dalam proses membangun kesuksesan brand dari media sosial. Dalam proses strategi marketing konten yang dilalui. Pebisnis harus memiliki komitmen jangka panjang untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
5. Penggabungan
Jika kualitas konten yang di publish menarik bagi followers, maka selanjutnya konten Anda akan di share melalui Twitter, Facebook, LinkedIn, Blog, dan berbagai media sosial pribadi followers Anda. Kegiatan berbagi dan mendiskusikan konten yang Anda publish merupakan bentuk advocate dari followers anda kepada calon konsumen anda.
Ketika konten Anda menjadi pembicaraan di dunia online, maka ini akan menjadi masukan baru bagi search engines seperti Google dalam daftar pencariannya. Semakin banyak share yang dilakukan di internet, maka nama brand Anda akan lebih banyak keluar dalam mesin pencarian. Entry points ini harus bertumbuh ratusan atau bahkan ribuan sebagai jalan potensial untuk orang-orang dalam menemukan brand Anda secara online.
6. Influence
Pebisnis harus mulai menemukan online influencer yang sesuai dengan market mereka. Online influencer yang dipilih harus memiliki kualitas yang sesuai dengan produk brand tersebut. Bangunlah hubungan yang baik dengan orang-orang ini karena ketika Anda dapat menarik mereka, secara tidak langsung para influencer akan membagikan konten Anda dengan followers mereka.
7. Nilai
Jika Anda memilih untuk mengarahkan promosi produk dan jasa layanan brand Anda kepada target audiens melalui web sosial, cara ini tidak cukup efektif. Anda harus mengurangi cara ini, dan mulai membuat konten yang bernilai bagus. Tidak hanya itu, Anda juga harus tetap membangun hubungan yang baik dengan online influencers. Pada waktunya, orang-orang ini akan menjadi katalis yang kuat (word-of-mouth marketing) bagi bisnis Anda.
8. Pengakuan
Anda tidak akan menolak konsumen yang mencari anda secara langsung, jadi jangan menolak konsumen yang mencari brand Anda secara online. Membangun hubungan adalah salah satu bagian terpenting dari kesuksesan strategi marketing media sosial. Anda harus selalu mengapresiasi setiap orang yang mencari Anda dengan siap sedia melayani mereka secara online.
9. Aksesibilitas
Jangan memposting konten dan kemudian menghilang. Anda harus selalu siap sedia untuk melayani audiens secara online. Dibutuhkan konsistensi dalam memposting konten dan berpartisipasi dalam forum diskusi atau percakapan dengan audiens. Followers online akan meninggalkan brand Anda jika Anda tidak konsisten atau menghilang dari media sosial selama berminggu-minggu atau bulan.
10. Timbal Balik
Anda tidak dapat berharap audiens akan membagikan konten Anda dan merekomendasikannya melalui akun pribadi mereka di media sosial jika Anda tidak melakukan hal yang sama untuk mereka. Jadi, proporsi waktu yang dikeluarkan di media sosial harus fokus pada kegiatan share dan diskusi mengenai konten yang di publish oleh orang lain.
Editor: Sigit Kurniawan