Haus!, startup F&B asal Indonesia mengumumkan putaran pendanaan B1 pada pertengahan tahun 2022. Salah satu perusahaan yang mengucurkan dana kepada mereka adalah BRI Ventures. Lalu, mengapa Haus!?
Ditemui pada media gathering Haus!, Markus Liman Rahardja, Chief Investment Officer BRI Ventures menjelaskan ada sejumlah alasan yang menjadikan Haus! menarik bagi para investor.
BACA JUGA: Haus!: Penjualan Semester I 2022 Masih Ditopang Transaksi Online
Sebelum benar-benar menyuntikkan dana kepada sebuah perusahaan, BRI Ventures mencari tahu fase yang ada di industri F&B. Secara khusus, untuk Haus!, mereka memperhatikan sudah sampai mana milk tea di tengah konsumen.
“Ada tiga fase yang perlu diperhatikan. Pertama, fase tren. Biasanya bisnis F&B banyak yang selesai di sini. Sebut saja tren makanan atau minuman seperti es kepal Milo atau cappucino yang hanya bertahan selama 3-5 bulan saja,” ujar Markus, Kamis (13/10/2022) lalu.
BACA JUGA: Bakal Ekspansi di 2022, ‘Haus!’ Bidik Raih Pendapatan Rp 719 Miliar
Kedua adalah fase habit. Markus menjelaskan di fase ini pelanggan akan memiliki kebiasaan membeli makanan atau minuman.
Kemudian berlanjut ke fase culture yang mana makanan atau minuman ini sudah menjadi bagian dari kebudayaan. Hal ini terlihat pada produk kopi dan teh.
Misalnya, seseorang ingin minum manis sebagai penutup dan membelinya setiap habis makan siang atau membelinya untuk kumpul bersama teman.
“Artinya potensinya besar sekali. Lalu, mengapa Haus!? Kami percaya bisa bertumbuh ada tiga hal yang menjadi faktor pendorongnya,” tutur Markus.
Konsisten
Pasar dari milk tea yang menjadi salah satu ciri khas Haus! sangat luas dan diisi banyak pemain. Namun, tidak banyak yang cukup konsisten untuk memberikan value kepada konsumennya.
“Kami melihat konsistensi Haus!. Hal ini terlihat dari inovasi dan pasarnya yang bertambah besar. Mereka juga mendengarkan dan berusaha menyediakan kebutuhan konsumennya,” ujar Markus.
Tim yang Solid
BRI Ventures melihat pemimpin dan tim mampu memimpin dengan baik. Tidak hanya mereka yang berada di kantor pusat saja tetapi tim yang juga mengelola gerai-gerai. Hal ini membuat produk dan layanan dari Haus! memiliki level yang konsisten.
Data-Driven Decision Making
Membuat keputusan merupakan sesuatu yang sangat penting, terlebih lagi ketika menjalankan bisnis. BRI Ventures melihat Haus! menggunakan data untuk decision making.
“Data menjadi dasar bukan hanya sekadar informasi. Data yang mereka terima menjadi insight yang membantu para pemimpin untuk membuat keputusan,” ucap Markus.
Pasar F&B diperkirakan terus ada dan sulit untuk mati di Indonesia karena menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Sebab itu, ketika bicara mengenai investasi, ada banyak peluang di industri ini.
Pasalnya, segmennya banyak misalnya restoran, grab and go, dan ready-to-drink. Setiap segmen ini pun punya peluang, pertumbuhan, serta tantangan yang berbeda.
“Meski ada peluang untuk mendapatkan pendanaan dari modal ventura, tidak semua pelaku usaha siap menerima. Namun, selama potensinya ada, tidak menutup kemungkinan,” kata Markus.
Editor: Ranto Rajagukguk