Riset terbaru mengungkapkan bahwa bank digital lebih diminati oleh Gen Z. Hal itu diungkap Populix lewat riset yang berjudul ‘Studi Analisis Ekosistem dan Persepsi terhadap Bank Digital di Indonesia‘.
Survei ini mengungkap beberapa alasan utama yang mendorong Gen Z menggunakan bank digital. Sejumlah alasan itu termasuk kecepatan dan kemudahan dalam melakukan transfer dana, integrasi dengan e-wallet dan layanan pembayaran lain, fleksibilitas untuk melakukan transaksi di mana saja dan kapan saja, serta biaya admin yang lebih terjangkau.
Indah Tanip, VP of Research Populix mengatakan, secara umum, kemudahan, kenyamanan, dan keamanan transaksi menjadi faktor utama yang mendorong penggunaan bank digital di Indonesia.
Selain itu, keamanan data dan transaksi (31%), fleksibilitas dalam mengakses aplikasi (12%), fitur aplikasi yang lengkap (12%), integrasi dengan layanan keuangan lain (11%), dan adanya promo khusus (10%) merupakan fitur-fitur yang paling dicari dari aplikasi bank digital.
BACA JUGA: Strategi BNC Jadi Top of Mind Bank Digital bagi Anak Muda
Ia menekankan, keterbukaan Gen Z terhadap internet dan teknologi mendorong generasi ini untuk memiliki ekspektasi berbeda terhadap produk dan layanan perbankan. Bank digital menjadi jawaban atas keinginan mereka terhadap kegiatan bertransaksi yang serba cepat, nyaman, dan aman.
“Oleh karena itu, para pemain bank digital dituntut untuk terus berinovasi memberikan solusi perbankan dan fitur-fitur yang sesuai dengan harapan para nasabah lintas generasi, terutama Gen Z,” kata Indah Tanip dalam konferensi pers Populix yang digelar secara virtual, Selasa (9/7/2024).
Riset itu menilai, sebagai generasi pertama yang tumbuh dengan akses internet dan teknologi digital sejak usia muda, Gen Z memainkan peran penting dalam ekosistem ekonomi digital.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa para responden, khususnya di area Jabodetabek, cenderung menggunakan 2-3 aplikasi bank digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Secara utilitas, bank digital banyak digunakan untuk mengisi ulang e-wallet (54%), transfer antar bank (49%), berbelanja di e-commerce atau platform online (48%), dan transfer antar rekening (47%).
Karenanya, SeaBank berhasil tampil sebagai merek dengan performa terbaik karena memiliki seluruh fitur yang banyak dibutuhkan nasabah.
Secara rinci, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bank digital mencakup biaya admin dan biaya transfer yang rendah (56%), program promosi/diskon/cashback (52%), keamanan bank (50%), desain aplikasi yang mudah digunakan (49%), serta fleksibilitas dalam transaksi sehari-hari (47%).
BACA JUGA: Strategi Bank Saqu Sasar Pasar Bank Digital untuk Generasi Muda dan Solopreneur
Menurutnya, penelitian merupakan survey yang dilakukan secara online pada tanggal 11-16 Juni 2024 dengan melibatkan 250 responden laki-laki dan perempuan.
Responden terdiri dari 60% Gen Z dan 40% Milenial yang berusia 17-39 tahun dan berasal dari Jabodetabek, Jawa, Sumatera, serta beberapa kota lainnya.
Survei dilakukan dalam bentuk kuesioner dengan format pilihan ganda tunggal, pilihan ganda kompleks, dan Skala Likert, dengan durasi sekitar 15 menit.
Survei ini dilakukan seiring dengan pertumbuhan industri perbankan digital di Indonesia.
Saat ini, perbankan digital di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dalam beberapa tahun terakhir.
Data dari Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pada Mei 2024, nominal transaksi perbankan digital mencapai Rp 5.570,49 triliun, meningkat sebesar 108,2% secara tahunan. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh generasi Z yang kini menjadi kelompok generasi terbesar di Indonesia.
Editor: Eric Iskandarsjah Z