Menurut data yang diolah oleh StatCounter sebagai perusahaan statistik dunia, UC Browser (peramban mobile) berada di posisi ketiga dunia dengan pangsa pasar sebesar 17,35% di bawah Chrome (34,98%), dan Safari (17,86%).
Di pasar Indonesia, UC Browser menempati posisi teratas dengan pangsa pasar 49,97% mengungguli Opera (16,84%) dan Chrome (15,43%) di posisi ketiga. Pencapaian ini terhitung dalam 12 bulan terakhir, yaitu periode Mei 2015 hingga. April 2016. Apa rahasianya?
Agar bisa meluncurkan produk yang bakal laku di pasar, UC Browser mengandalkan database konsumen Indonesia. Dari database ini, perusahaan bisa memahami karakter dan perilaku mereka. Menurut data itu, misalnya, konsumen Indonesia tergolong sangat aktif secara mobile – bahkan, melebihi konsumen di India.
Selain itu, tingkat konsumsi konsumen Indonesia akan data internet juga perlu diperhatikan. Mereka sangat peduli pada apa namanya kuota sehingga mau tidak mau mereka memilih peramban yang irit kuota. Menjawab tren ini, UC Browser selalu memperhatikan infastruktur produk mereka.
“Infrastruktur penting untuk menjaga basis pengguna kami. Ketika kami bisa menjaga mereka, bisnis dijamin bisa dikembangkan ke arah yang lebih besar. Salah satu cara mengembangkannya adalah dengan menjalin kemitraan dengan pihak lain dan tetap fokus,” kata Kenny Ye, GM Global Market Alibaba Mobile Business Group.
YU Yongfu, President Alibaba Mobile Business Goup dalam siaran resminya mengatakan, selain berjaya di pasar lokal di China, UC Browser menjadi peramban yang diperhitungkan dunia. Ia menambahkan, dengan menyediakan gerbang peramban mobile satu pintu, UC Browser menjadikan layanan-layanan mobile lebih mudah diakses.
“Kemudahan ini membantu konsumen menambah nilai gaya hidup mobile mereka. Kami akan terus memberikan pengalaman baru, baik dengan lokalisasi layanan maupun personalisasi,” ujar Yongfu.
Kekuatan UC Browser terletak pada teknologi unik browsing yang diperkuat teknologi komputasi awan. UC Browser mampu memampatkan data hingga 60%, memampatkan halaman untuk memuat halaman lebih cepat dan menghemat data, juga mampu mengerahkan konten lokal yang disesuaikan dengan tiap-tiap negara. Lokalisasi yang mendalam dan kemitraan kuat dengan para penyedia konten telah mendorong unduhan dan penggunaan peramban ini.
Desember tahun lalu, UC Browser telah melewati titik 100 juta pengguna aktif harian (DAU – daily active user), memosisikannya sejajar dengan kelompok aplikasi elite, seperti Facebook, Twitter, maupun YouTube.
Jadi, kunci utama UC Browser dalam menggarap pasar peramban, khususnya di Indonesia, adalah fokus pada customer engagement dan personalisasi layanannya yang diusungnya. Apakah Anda salah satu pengguna UC Browser?
Editor: Sigit Kurniawan