Gadis Kretek ramai diperbincangkan di media sosial karena berbagai alasan. Bukan hanya dibintangi sederet aktor dan aktris ternama, serial ini juga mengusung tema yang terbilang cukup unik, bahkan kental dengan adat Jawa.
Salah satunya tercermin dalam potongan adegan episode kedua pada bagian awal. Adegan ini memperlihatkan seorang perempuan meniupkan asap rokok ke wajah Darsiyah alias Jeng Yah, yang tengah mengenakan baju pengantin.
Adegan yang demikian bukan fiksi semata, melainkan benar-benar ada dalam adat Jawa. Meniupkan asap rokok ke pengantin perempuan merupakan salah satu bagian dari kebiasaan turun temurun yang disebut sembogo.
BACA JUGA: 3 Fakta Menarik Kebaya Janggan yang Dipakai Dian Sastro di Gadis Kretek
Kurniawati dalam Ajiansembogo dalam Merias Pengantin dan Implikasinya Terhadap Aqidah Islam di Desa Ngadimulyo (2019) mendefinisikan sembogo sebagai ajian yang bertujuan untuk membuka aura pengantin agar terlihat lebih cantik dari biasanya.
Ajian pengasihan ini biasanya dilakukan saat dukun manten merias pengantin. Mereka akan merapalkan sembogo berisi mantra yang berupa ucapan atau susunan kata berunsur puisi yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
Setiap dukun manten, atau disebut juga perias pengantin, memiliki lafal mantra yang berbeda, sesuai kepercayaannya masing-masing. Adapun ajian sembogo pengantin yang paling umum berbunyi sebagai berikut:
Tili-tili pasundari (Tili-tili pasundari –memanggil nama bidadari)
Cahyane para widadari (Cahaya dari para bidadari)
Temuruno marang manten kang tak paesi (Turunlah kepada pengantin yang saya rias)
Cahya nur cahya (Cahaya dari Allah cahaya)
Cahyaning manten murbing kaya ndaru (Cahaya dari pengantin sepenuhnya seperti wahyu)
BACA JUGA: Suka dengan Gadis Kretek? Ini 3 Tayangan Serupa Bertema Sejarah
Setelah merapalkan mantra itu, dukun manten akan meniupkan asap rokok ke wajah pengantin. Rokok yang digunakan harus rokok sukun, sebab jenis ini mengandung cengkeh dan tembakau kelas tinggi sehingga menghasilkan bau yang wangi.
Selain itu, ada pula dukun manten yang hanya meniup ubun-ubun atau memercikkan air yang telah dibacakan doa. Meski caranya berbeda-beda, tujuannya tetap sama: membuka aura pengantin serta mendoakan keduanya agar selalu rukun.
Ya, sembogo tidak hanya ditujukan untuk membuka aura calon pengantin perempuan, tetapi juga mendoakan kedua mempelai dan keluarganya agar diberi keselamatan. Meski doa yang dipakai menggunakan bahasa Jawa kuno, maknanya tidak menyeleweng dari ajaran agama.
Editor: Ranto Rajagukguk