Pemasaran memiliki peran penting dalam sebuah bisnis, dengan menghadirkan kesadaran kepada audiens terhadap merek yang dipasarkan. Memasarkan merek bisa dilakukan melalui beberapa media baik konvensional ataupun media sosial (medsos).
Banyaknya channel atau saluran pemasaran dengan munculnya media sosial menjadi menjadi peluang untuk bisnis, terutama Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk menonjolkan merek yang mereka tawarkan. Seiring dengan banyaknya media yang dapat dipilih sebagai saluran pemasaran, muncul juga tantangan, seperti pengelolaan brand activation melalui channel-channel pemasaran tersebut.
“Kita melihat banyak sekali channel yang harus kita punya, dan banyak sekali media sosial yang harus kita kelola. Tapi sebenarnya, ini bukan masalah kita berada di mana saja, tapi kita stand out di fase di mana konsumen sedang berada. Ini masalah marking your presence. Kita tidak perlu berada di semua channel, mungkin akhirnya kita harus memilih channel mana yang paling berpengaruh dan penting untuk target market kalian,” kata Yosephine Dhisaclara, Senior Product Marketing Binar Academy dalam Marketeers Hangout 2022: Ajang Kumpul UKM se-Indonesia bertema Belajar, Berkarya, dan Bertumbuh yang dihelat melalui Zoom, Rabu (9/8/2022).
Fase yang dimaksud oleh Yosephine dibagi menjadi dua, yakni fase pre-buy dan fase post-buy. Pre-buy adalah fase yang mencakup usaha apa saja yang dilakukan agar konsumen datang kepada pelaku usaha baik mengunjungi website, aplikasi, atau saluran penjualan apa pun yang dimiliki sebuah bisnis.
“Post-buy sendiri adalah usaha apa saja yang kita lakukan ketika konsumen sudah mengunjungi platform kita. Katakanlah mereka sudah mengunjungi di halaman e-commerce kita, lalu mereka mau membeli produk kita. Ketika mereka memiliki pertanyaan, ataupun mau check out, atau saat produk dalam proses shipping, sampai mereka menerima produk kita,” ujarnya.
Di dalam fase pre-buy, Yosephine mengatakan digital marketing memiliki peran penting. Peran digital marketing dalam fase pre-buy adalah mendongkrak arus kunjungan konsumen terhadap saluran penjualan sebuah bisnis.
“Ketika dalam fase post-buy yang penting adalah customer service. Bagaimana cara kita memperlakukan konsumen untuk akhirnya mereka jadi membeli produk kita,” ujarnya.
Dalam menunjang kedua fase tersebut, diperlukan tiga keahlian di antaranya digital marketing, data analisis, dan customer service.
“Digital marketing, data analisis, dan customer service adalah tiga skill yang bisa membantu bisnis untuk tetap relevan terhadap kebutuhan dari konsumen,” ucapnya.
Editor: Ranto Rajagukguk