INI Cloud Tawarkan Teknologi Hyper-Converged Termutakhir

marketeers article

Indonesia merupakan pasar besar bagi provider penyedia jasa penyimpanan data berbasis komputasi awan atau cloud. Hal ini karena adopsi cloud di negara ini masih terbilang rendah. Di sisi lain, kesadaran untuk menggunakan cloud, baik itu secara individual atau korporasi semakin tumbuh subur.

Potensi inilah yang membuat para provider penyedia cloud berbondong-bondong menggarap pasar Tanah Air. Pemain itu tidak saja datang dari luar, namun pemain dalam negeri pun seolah tak mau diam begitu saja.

Salah satu pemain lokal yang merangsek ke pasar cloud adalah PT NAP Info Lintas Nusa dengan meluncurkan  Intellegent Network Infrastructure (INI) Cloud. NAP Info Lintas Nusa adalah sebuah perusahaan penyedia infrastruktur jaringan dan teknologi informasi yang sudah berdiri sejak tahun 2000.

“Kami merupakan perusahaan swasta pertama yang memiliki jaringan fiber optik dari Jakarta –  Singapura sepanjang 1.055 km. Melihat potensi pasar di Indonesia yang besar, kami pun mengembangkan produk dan layanan pada penyediaan cloud melalui INI Cloud,” kata Omar Nasution, Director PT NAP Info Lintas Nusa, saat peluncuran INI Cloud, hari ini (12/122018).

Nusa Herlambang T, Head of Sales and Marketing PT NAP Info Lintas Nusa menambahkan bahwa magnet dari pasar cloud adalah pertumbuhannya yang signifikan tiap tahunnya. Apalagi, bisa dikatakan Indonesia masih baru dalam adopsi cloud .  “Pasar cloud di negara ini tumbuh sekitar 30% setiap tahun dengan nilai pasar sekitar Rp 33 triliun,“ ungkapnya.

Lalu, apa keunggulan dari INI Cloud? INI Cloud memiliki  data center di dalam negeri, yakni di Jakarta. Sebentar lagi, data center di Batam juga akan beroperasi dan ada pula yang di Singapura. Selain itu, NAP Info Lintas Nusa juga menggandeng penyedia jasa komputasi awan dari Amerika Serikat, yakni Virtalus yang berasal dari Los Angeles. Sehingga, total INI Cloud memiliki 4 lokasi data center.

Keunggulan lainnya adalah didukung dengan Private Infrastructure as a Sercives (IaaS) yang menjamin keamanan data klien. Kemudian dengan teknologi hyper-converged memugkinkan skalabilitas dan manajemen sumber daya secara mudah, dapat diatur di mana saja dan kapan saja melalui satu dashboard.   Dengan kata lain pengguna INI Cloud bebas untuk mengatur cloud yang mereka sewa sesuai kebutuhan.

“Kemudian, kami  memberikan layanan on demand apps pack, self service interface, hingga no hidden charges. Dalam hal tarif kami hanya menerapkan satu kali setiap bulan selama periode sewa. Jadi, tidak ada tambahan biaya apa pun,” tegasnya.

Nusa menegaskan bahwa saat ini INI Cloud hanya melayani private cloud. Ada tiga produk yang saat ini ditawarkan. Pertama, INI Cloud Pro, yang server datanya disimpan di data center milik NAP Info Lintas Nusa. Kedua, INI Cloud Hybrid, yang memungkinkan INI Cloud terintegrasi dengan provider jasa penyedia komputasi awan lainnya. Terakhir, INI Cloud On Premise, yakni meletakkan server data sesuai keiinginan klien.

Salah satu segmen pasar yang akan disasar INI Cloud adalah perusahaan kelasa menengah. Terutama, dari perusahaan perbankan dan e-commerce yang tumbuh pesat.  “Tahun depan, harapannya kami bisa meraih revenue Rp 1 miliar per bulan atau dari sekitar 25 perusahan,” tegasnya.

    Related