Ini Dia Pemenang Kompetisi #HACKJAK 2015

marketeers article

Setelah melewati masa penjurian, para pemenang #HACKJAK 2015 akhirnya diumumkan hari ini, Selasa (18/8/2015). Terdapat tiga kategori yang dilombakan, yaitu Scrapathon, Visualthon, dan Hackathon. Scrapathon merupakan kompetisi scrapping data yang dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta secara bersama sama dalam periode waktu tertentu menjadi format open data yang layak dipergunakan secara terbuka dan berulang.

Sementara itu, Visualthon adalah kompetisi penyusunan infografis yang ramah baca bagi masyarakat tentang layanan Pemprov DKI Jakarta yang juga berasal dari portal Open Data DKI Jakarta, dilakukan secara bersama-sama dalam periode waktu tertentu. Dan, Hackathon adalah kompetisi pengembangan aplikasi umum dan aplikasi game secara bersama-sama dalam periode waktu tertentu dengan mendayagunakan portal Open Data DKI Jakarta serta sumber resmi lainnya.

Untuk kompetisi scrapathon, yang menjadi juara pertama adalah Firman Maulana Aditya yang selama enam jam berhasil membuat 67 data dengan 1.604 baris data. Untuk visualthon, yang berhasil menjadi juara pertama adalah tim GxE yang menampilkan infografis tentang Mpok Siti City Tour Jakarta. Lalu, disusul tim HIASA yang menampilkan infografis mengenai stop kekerasan terhadap wanita dan anak. Dan, juara ketiga ditempati oleh tim Hakuna Matata yang membuat infografis mengenai Kartu Jakarta Pintar.

Untuk kompetisi hackathon, yang berhasil menarik perhatian juri adalah aplikasi JakCare, JakCare adalah aplikasi yang mempermudah seseorang untuk mencari, membantu, dan melaporkan orang yang membutuhkan (fakir miskin) di sekitarnya. Aplikasi ini berhasil meraih juara pertama. Lalu, juara kedua diberikan untuk permainan J-Explore yaitu location based game yang dapat dimainkan saat berada di tempat wisata di Jakarta. Selanjutnya, juara ketiga diberikan untuk aplikasi ParkirMu.com.

“Aplikasi parkir ini akan kami aplikasikan. Untuk diketahui, potensi parkir di Jakarta sebenarnya mencapai Rp 1,8 triliun. Namun, yang masuk ke pemerintah hanya Rp 26 miliar. Dengan adanya aplikasi parkir ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi pemerintah kota dalam menangani masalah parkir,” kata Ahok dalam acara Malam Penganugerahan #HACKJAK 2015 di Balai kota, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Ahok mengatakan, saat belum ada mesin parkir otomatis, parkir di Jalan Sabang meraup Rp 500 ribu per hari. Namun, saat menggunakan mesin parkir, jumlah uang parkir yang terkumpul mencapai Rp 10-12 juta. Kasus lainnya terjadi di Kelapa Gading. “Parkir di sana sehari bisa Rp 1 juta. Setelah ada mesin parkir otomatis, uang parkir bisa terkumpul hingga Rp 50 juta. Itu pun masih berhubungan dengan preman. Maka, kami akan terapkan sistem ini ke berbagai titik di Jakarta,” tambanh Ahok.

Diharapkan dengan adanya kompetisi #HACKJAK 2015, berbagai aplikasi bisa ciptakan untuk membantu mengatasi permasalahan yang selama ini kota Jakarta hadapi. Seperti masalah parkir, kesehatan, pendidikan hingga masalah pariwisata. Kontribusi pengembang muda ini sangat dinanti pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan Jakarta Smart City.  

    Related