Seiring dengan perkembangan teknologi, dunia bisnis pun dituntut mampu beradaptasi. Bisnis di era saat ini tidak hanya menyangkut proses jual beli secara tatap muka langsung, namun bisa melalui kotak kecil bernama ponsel pintar. Hal ini yang mendorong beberapa pelaku bisnis baik skala besar, menengah, dan kecil melakukan inovasi. Salah satu terobosan yang dibuat oleh para pelaku bisnis adalah membuat aplikasi mobile bagi pelanggan.
Namun, masih ada banyak kendala terkait dengan aplikasi tersebut. Dalam diskusi bersama Dimas Surya Yaputra dan Jason Tedjasukmana dari Tiket.com dan Henky Prihatna dari Google Indonesia, muncul kesimpulan bahwa permasalahan utama aplikasi mobile tersebut terletak pada konten dan teknis. Menurut mereka, banyak aplikasi yang kontennya kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Sedang secara teknis, aplikasi tersebut masih lambat dan kurang responsif saat diakses.
"Banyak orang Indonesia itu menggunakan mobile apps untuk melakukan sebuah riset. Namun, untuk eksekusi dalam melakukan transaksi atau kegiatan lainnya lebih menyukai melalui desktop atau laptop,” ujar Henky.