Ini Dua Hal yang Bikin Industri Semen Tertekan

marketeers article
Semen Indonesia (FOTO: Dok Semen Indonesia)
Seperti industri lain yang mengalami pelambatan, industri semen pun merasakan hal yang sama. Pada semester I 2015, industri semen mengalami penurunan. Namun, memasuki semester II ini, industri semen Tanah Air setidaknya mendapatkan angin segar dengan mulai meningkatnya permintaan.
 
Direktur Komersial Semen Gresik M. Saifudin mengatakan, selain mulai ada permintaan dari segmen ritel, permintaan pun datang dari proyek pemerintah. “Kami berharap, setidaknya semester ini tidak seburuk semester I. Industri semen mengalami penurunan sebesar 4,5%. Kalaupun semester II mengalami penurunan, kira-kira penurunannya sama seperti semester I,” kata M. Saifudin dalam acara ASEAN Marketing Summit 2015 di Jakarta, Jumat (9/10/2015).
 
Meskipun bulan ini ada peningkatan permintaan, namun ada dua hal yang membuat induatri semen tertekan. Pertama, adanya pelemahan ekonomi yang bukan hanya dialami Indonesia, tapi hampir dialami seluruh negara. Kedua, banyaknya pemain-pemain baru yang masuk ke Indonesia.
 
“Pemain tersebut belum memiliki plant yang tengah berjalan sehingga masih impor. Sedangkan, untuk pemain yang sudah ada, mereka kelebihan kapasitas. Maka, terjadi perebutan pasar. Hal ini menyebabkan tekanan dalam persaingan semen,” papar Saifudin.
 
Namun, sejauh ini, produsen domestik mampu mengatasi persaingan ini. Saifudin yakin produsen dalam negeri memiliki kualitas yang baik. Sehingga tidak kalah saing dengan produk impor. “Kami tidak melihat ini sebagai ancaman yang berat. Kami masih bisa bersaing, bahkan bisa ekspor,” tandas Saifudin.
 
Editor: Sigit Kurniawan 

    Related

    award
    SPSAwArDS