Perkembangan zaman telah membawa perubahan ke berbagai sektor, tak terkecuali industri kecantikan. Perilaku masyarakat yang kian willing to spend more ke lini ini membawa keuntungan besar bagi produsen produk kecantikan (skincare). Dari sekian banyak pemain, kira-kira siapa saja pemain yang berhasil menguasai sebagian besar kue kecantikan di pasar Indonesia?
Demam kecantikan di pasar Indonesia tak hanya menarik bagi pemain lokal seperti Grup Paragon yang memayungi sejumlah brand kecantikan (Wardah, Make Over, Emina), melainkan para pemain asing.
Dari survei yang dilakukan ZAP Clinic dan MarkPlus Inc, terhadap 17.889 perempuan Indonesia, kompetisi di pasar kecantikan ini terbilang begitu kompetitif. Pasalnya, angka persentase antara pengguna suatu brand dengan pemain lain terbilang tidak begitu jauh. Marketeers merangkum enam temuan ZAP Beauty Index mengenai merek skincare yang paling digemari perempuan Indonesia.
SK II
Photo Credits: SK IIPesona Susan Bachtiar, Ayase Haruka, dan kawan-kawan yang menjadi brand ambassador produk SK II nampaknya menarik perempuan Indonesia untuk memiliki kulit serupa yang tampak awet muda meski telah memasuki usia 30-an. Pasalnya, skincare brand yang mengunggulkan produk PITERA andalan mereka ini berhasil menjadi produk skincare yang paling sering digunakan perempuan Indonesia (8.9%).
Meski harga yang dibanderol pada produk-produk SK II terbilang tidak murah, hal ini nampak tak begitu menjadi masalah. Janji SK II terkait manfaat PITERA yang mampu membuat kulit sebening kristal bak menyihir konsumen perempuan Indonesia.
Photo Credits: SK II“PITERA sendiri merupakan satu ragi unik yang mengandung rahasia menuju kulit tampak sebening kristal. SK II berhasil menemukan ini melalui penelitian mendalam terhadap lebih dari 350 jenis ragi,” kata Takashi Yoshii, ilmuwan yang menemukan Pitera dikutip dari laman resmi SK II.
Di Indonesia, produk SK-II Facial Treatment Essence menjadi produk andalan. Dibanderol mulai dari Rp 864 ribu, essence ini menjadi produk terlaris yang berhasil menerima sejumlah penghargaan.
Laneige
Photo Credits: Laneige
Produk yang bernaung di bawah kendali perusahaan kecantikan asal Korea Selatan, Amorepacific berhasil menduduki posisi kedua sebagai produk skincare terlaris di Indonesia. 7.7% kue kecantikan Indonesia berhasil dikuasai Laneige.
“Sparkling Beauty” menjadi kalimat andalan yang dijual Laneige. Layaknya brand Korea Selatan pada umumnya yang menawarkan hasil tampilan yang glowing, Laneige pun berangkat dari ide ini.
“Laneige telah menemukan rahasia Sparkling Beauty dari air dan disempurnakan dalam Water Recipe untuk setiap jenis kulit. Dikembangkan untuk tiap masalah kulit yang berbeda dikarenakan vitalitas kulit wajah pada perempuan yang berkurang akibat stress dan pengaruh buruk lingkungan. More sparkling, more confident beauty. It’s all yours with Laneige,” tulis Laneige dalam laman resmi mereka.
Photo Credits: LaneigeTampak trendy, Laneige memang terbilang cukup inovatif dalam meluncurkan desain baru pada produk-produk mereka. Misalnya, Laneige Two Tone Bar Lipstick yang merupakan produk lipstick dengan dua warna sekaligus yang berdampingan. Seiring dengan tren pengaplikasian warna ombre pada bibir, produk ini pun diluncurkan sebagai solusi yang memudahkan kaum hawa dalam memperoleh hasil tersebut.
Selain desain yang trendy dan inovatif, Laneige juga bertumpu pada brand ambassador mereka, seperti Song Hye-Kyo yang belakangan digemari para perempuan Indonesia usai sukses mempopulerkan drama Korea “Descendants of the Sun”.
The Body Shop
Photo Credits: The Body ShopPemain skincare urutan ketiga yang paling digemari perempuan Indonesia adalah brand kecantikan yang bermarkas di Britania Raya, The Body Shop. Perusahaan asal Brazil yang berhasil melebarkan pasar mereka di lebih dari 61 negara ini ternyata menguasai 5.5% pasar kecantikan Indonesia.
Produk yang ditawarkan The Body Shop memang cukup beragam, mulai dari produk perawatan wajah, tubuh, make-up, parfume, hingga perawatan rambut mereka tawarkan. The Body Shop pun aktif memasarkan produk mereka secara online maupun offline. Tak jarang, mereka kerap melakukan berbagai kegiatan promosi, seperti “Buy 3, Get 20% Discount”, bonus gimmick (exclusive pouch), ataupun dalam bentuk partnership.
Photo Credits: The Body ShopBaru-baru ini, The Body Shop bekerjasama dengan Tiket.com melakukan promo untuk mendongkrak penjualan online mereka. Konsumen yang membeli produk The Body Shop di website resmi mereka selama 16 Agustus-5 September 2018 dengan minimum pembelanjaan Rp 1 juta, berkesempatan memenangkan e-voucher Tiket.com senilai Rp 5 juta.
Sayangnya, meski terbilang cukup aktif menggelar berbagai bentuk promosi, The Body Shop masih belum bisa menggeser eksistensi SK II dan Laneige di pasar kecantikan Indonesia.
Innisfree
Photo Credits: Twitter
Amorepacific lagi-lagi berhasil membawa produk naungan mereka untuk menguasai pasar Indonesia. Innisfree, brand kecantikan yang baru mereka boyong ke Indonesia sekitar dua tahun lalu berhasil menguasai 4.6% pasar kecantikan Indonesia.
“Kami terus mempelajari pergerakan pasar di Indonesia. Tentunya, dengan semakin banyak brand kecantikan asal Korea Selatan yang masuk ke Indonesia, kami terpicu untuk terus belajar dan berinovasi pada produk dan strategi pemasaran kami,” jelas Wulandari Fajarriani, Marketing & PR Excecutive Innisfree Indonesia kepada Marketeers.
Photo Credits: Innisfree
Cara Innisfree bersaing di dalam kompetisi ini pun cukup menarik, antara lain dengan mengikuti standar regional pricing. Harga produk Innisfree yang dijual di Indonesia tidak jauh berbeda dengan harga produk yang dijual di Korea. Innisfree juga memanfaatkan penggunaan teknologi VR di offline store mereka untuk memberikan experience lebih bagi para pelanggan.
“Dari 13 negara ekspansi kami saat ini, Indonesia merupakan salah satu pasar terpotensial. Dalam waktu dekat, kami akan membuka cabang selanjutnya di luar wilayah Jakarta, Serpong dan Bandung. Ke depan, kami berencana ekspansi lebih banyak lagi melalui online platform dan masuk ke wilayah Jawa Tengah dan Timur,” jelas Wulan.
Nature Republic
Photo Credits: Nature Republic
Masih sangat baru di pasar Indonesia, Nature Republic yang memutuskan masuk ke Indonesia di tengah demam produk berbahan dasar lidah buaya berhasil masuk ke dalam lima besar merek skincare yang paling digemari perempuan Indonesia. Nature Republic bertengger diposisi ke-empat dengan menguasai 4.2% pasar kecantikan Indonesia.
Menjual keunggulan produk berbahan dasar lidah buaya mereka yang tengah diganderungi, tak heran jika Nature Republic memperoleh sambutan besar saat membuka offline store pertama mereka di Mal Kota Kasablanka Jakarta.
Photo Credits: Nature Republic
Kini, Nature Republic tampak memperbesar portofolio mereka di luar produk lidah buaya andalannya. Portofolio sejumlah sheet mask dan produk make-up pun nampak bertambah. Lebih dari itu, Nature Republic juga kerap melakukan kerjasama dengan sejumlah pemain e-commerce, seperti Shopee dan Tokopedia.
Wardah
Photo Credits: Wardahbeauty
Kenyataan pahit nampak harus diterima pemain lokal, Wardah. Pasalnya, salah satu brand unggulan produsen lokal (Paragon) ini belum berhasil menggeser eksistensi pemain asing. Hanya 4.1% perempuan Indonesia yang mengaku sering menggunakan produk Wardah setiap hari. Persentase ini menempatkan Wardah di posisi ke-enam sebagai produsen skincare terfavorit di Indonesia.
Sejak tiga tahun terakhir, Wardah memang tengah mencoba mengganti kampanye mereka dari label produk halal dengan kampanye pesan kebaikan. Wardah mencoba mencerminkan nilai-nilai kebaikan Islam ke dalam brand mereka.
Photo Credits: Wardahbeauty
“Kami ingin menjadi brand yang sarat akan value, sarat akan nilai-nilai kebaikan dari brand itu sendiri. Kami ingin membangun Wardah sebagai brand dengan value yang tinggi dengan cara mencerminkan nilai-nilai islam yang sesungguhnya, bukan lagi sekadar halal,” papar Marketing Director PT Paragon Technology and Innovation Putri Diah Paramita kepada Marketeers.
Tengah menjelajah pasar Malaysia, Wardah pun optimistis dapat tumbuh dengan baik menyaingi Safi sebagai pemain dengan positioning serupa di pasar tersebut. Termasuk, memperkuat pasar Indonesia dengan menambah portofolio produk dan memperluas distribusi.
Editor: Sigit Kurniawan