Untuk meningkatkan loyalitas konsumen, PT Metropolitan Land Tbk (Metland) melakukan kerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meluncurkan Metland Card e-money. Uang elektronik ini merupakan inovasi Metland dalam memberikan manfaat lebih dari sebuah loyalty card.
Dengan bergabungnya Metland Card dengan e-money, selain konsumen memperoleh poin dari setiap transaksi belanja di proyek Metland seperti mal, hotel, apartemen, maupun perumahan, konsumen juga bisa menggunakan kartu itu untuk membayar biaya parkir, tol, Commuter Line, hingga transaksi di Indomaret.
Vice Director Corporate Communications Metland Wahyu Sulistio menjelaskan, setiap konsumen yang berbelanja Rp 200.000 dan kelipatannya akan mendapatkan satu poin. Sedangkan untuk pembelian perumahan, setiap Rp 100.000, konsumen memperoleh satu poin. Itu artinya, jika konsumen membeli rumah seharga Rp 1 miliar, maka poin yang bisa diperoleh bisa ditukarkan dengan voucher belanja hingga Rp 10 juta.
“Umumnya, konsumen menukarkan poin itu dengan merchandise atau voucher belanja. Namun, untuk poin sebesar itu, bisa ditukarkan untuk meringankan cicilan rumah, bisa pula untuk ditukarkan dengan logam mulia. Jadi, bisa sebagai wadah investasi juga,” katanya di Grand Metropolitan Mal, Rabu (29/4/2015).
Wahyu menambahkan, Metland Card telah memilki 16.600 anggota. Dari angka itu, 80% nya merupakan pengguna aktif yang melakukan transaksi minimum sebulan sekali. Wahyu bilang, pengguna Metland Card yang lama bisa bermigrasi ke Metland Card e-money dengan hanya menukarkan 30 poin atau membayar Rp 15.000. Metland pun optimistis, pengguna Metland Card e-money tahun ini bisa menembus 25.000 anggota.
“Tahun depan, target lebih agresif mengingat Metropolitan Mall Cileungsi di Metland Transyogi telah beroperasi. Kawasan yang memuat perumahan dan mal itu dapat menjaring 7.000 hingga 10.000 anggota. Belum lagi, setiap bulannya, kami mampu menjual 200 perumahan, yang artinya bisa memperoleh 200 anggota,” tuturnya.
Hanya saja, saldo maksimal yang bisa dibenamkan di e-money cukup terbatas, yaitu hanya Rp 1 juta. Sehingga, kata Wahyu, penggunaan kartu ini lebih sering digunakan saat bertransaksi di tenan-tenan makanan dan minuman ketimbang tenan fesyen.
Di kesempatan yang sama, Rico Usthavia Frans, Senior EVP Bank Mandiri memaparkan, pihaknya telah menyediakan fasilitas e-money sejak tahun 2009. Hanya saja, Metland merupakan pengembang pertama yang bekerja sama dengan BUMN perbankan itu. “Kerja sama ini juga merupakan dukungan kami terhadap Gerakan Nasional Non Tunai dari Bank Indonesia untuk memanfaatkan sistem pembayaran elektronik,” ucapnya.
Hingga Maret 2015, Bank Mandiri telah menerbitkan e-money lebih dari 5,4 juta. Jumlah itu meningkat 48% dibandingkan perolehan Maret 2014. Adapun merchant yang telah menerima fasilitas e-money sebanyak 917 merchant dengan 39.250 outlet yang tersebar di Indonesia.