Setahun beroperasi, sudah saatnya sebuah start-up (perusahaan rintisan) berusaha mencari pendanaan dari pihak luar, di mulai dari seed funding, investasi seri A, hingga bahkan seri C. Langkah itu yang tengah dilakukan oleh Gorry Gourmet, penyedia katering makanan sehat berbasis online yang berdiri sejak Oktober 2014.
“Kami tengah diskusi dengan beberapa venture capital (VC). Ada beberapa VC tertarik dengan model bisnis kami. Namun, saat ini, masih pendanaan sendiri dulu,” kata William Susilo, Co-Founder & CEO Gorry Gourmet.
William melanjutkan, dalam meraih seed funding ini, tujuan awal perusahaannya adalah memperbesar jangkauan, yaitu bagaimana Gorry Gourmet bisa melayani permintaan pasar dengan volume yang lebih besar.
“Targetnya, ya, se-Indonesia. Kami yakin, ada atau tidak ada VC, kami bisa banget lakukan itu. Sebab, kami sudah punya teknologi, kapabilitas dapur yang mumpuni, sales yang tepat, serta punya brand presence yang kuat,' terangnya.
Diakui William, Gorry Gourmet masih didominasi oleh konsumen greater Jakarta. Pria ini berharap, ke depannya, pemesanan berasal dari berbagai daerah lain luar Ibukota. “Saat ini sudah ada yang dari luar Jakarta, seperti Medan hingga Kalimantan, tapi porsinya masih kecil,” ujar William.
Untuk wilayah tersebut, William tidak mendesentralisasi dapur pusatnya, melainkan hanya memberikan paket mingguan sebagai minimum pemesanan. “Kami membuat kemasan khusus untuk pemesanan luar Jakarta. Kemasan itu mampu menjadikan produk tetap bisa dinikmati sesampainya di rumah. Produknya memang beku, tapi beda dengan produk beku lainnya. Kami tetap tidak menggunakan bahan pengawet dan MSG,” paparnya.
Editor: Eko Adiwaluyo