Kredit Pemilikan Rumah atau KPR menjadi instrumen paling laris-manis bagi konsumen saat ingin memiliki properti, khususnya properti pertama. Mayoritas masyarakat pun mengajukan KPR berdasarkan bank tempat mereka menabung. Begitulah hasil laporan Property Sentiment Report H1 2016 yang dilansir Rumah123.com.
“Mengapa sih konsumen milih bank A ketimbang bank C? Ternyata, 50% memilih bank karena memang menabung di bank tersebut,” ujar Ignatius Untung, Country General Manager Rumah123.com, di Jakarta, Selasa, (5/4/2016).
Dua alasan lainnya, sambung Untung adalah karena brand tersebut dianggap baik (24%) serta adapula karena rekomendasi dari teman/keluarga (26%). “Kalau ada bank yang awareness-nya sudah top of mind, biasanya orang tergoda untuk pindah,” tambah untung.
Survei ini pun merilis lima bank yang paling banyak diminati konsumen ketika mengajukan KPR, yaitu BTN, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BCA. Nah, untuk bank pemerintah, BTN dan Bank mandiri (28%) menjadi yang paling banyak direkomendasikan konsumen untuk KPR, disusul, BNI (24%), dan BRI (20%).
“Ini karena BTN adalah bank pertama yang menawarkan KPR. Dulu, orang lebih mengenal KPR BTN kan?,” tutur Untung.
Sedangkan untuk bank swasta, BCA yang paling banyak direkomendasi (49%), disusul CIMB Niaga (19%), Bank Permata (12%), Panin (9%), Maybank (6%), dan UOB (2%).
Kendati KPR (46%) masih diminati konsumen, cicilan langsung dari pengembang (20%) mulai dilirik masyarakat. Konsumen yang ingin membayar tunai pun jumlahnya cukup tinggi (mencapai 27%).
Untung juga menyebut bahwa suku bunga bank mempengaruhi seseorang untuk memilih KPR. Apalagi, BI Ratebaru saja diturunkan 0,25 basis poin menjadi 7,25%.
“Selain BI Rate, masyarakat juga mempertimbangkan kondisi makro ekonomi. Kalau ekonomi turun, mereka akan menunda membeli properti. Setelah itu kenaikan BBM serta gejolak politik juga mempengaruhi pembelian properti,” paparnya.
Yang cukup unik dari laporan tersebut adalah 80% masyarakat berkeinginan untuk melunasi cicilan sebelum tenor KPR selesai, yang mana 47% merasa mungkin, 33% sangat mungkin, dan 18% netral. Sangat sedikit sekali yang menjawabnya tidak mungkin, alias hanya 1%.
“Nampaknya, cuma orang Indonesia yang tidak bisa ditidur kalau punya utang. Mereka berharap bisa melunasi cicilan sebelum KPR-nya selesai. Namun, ini hanya keinginan. Realiasasinya belum tentu,” tutup Untung.
Editor: Sigit Kurniawan