Ini Perusahaan dengan Strategi Pertumbuhan Terbaik di Asia

marketeers article

Guna menghadapi berbagai tantangan di tengah kondisi pasar yang tidak menentu, perusahaan harus mampu menanggulanginya dengan cara yang inovatif. Hal ini bisa dilakukan bila perusahaan memiliki sikap kewirausahaan. Dengan sikap kewirausahaan, perusahaan akan siap memenangkan pertempuran. Kewirausahaan ini didorong oleh pola pikir para penggerak utama. Hal ini seperti dijelaskan dalam laporan The Boston Consulting Group (BCG).

Laporan yang berjudul Overcoming Asia’s Obstacles to Growth: How Leading Companies Are Reshaping Their Environment ini menganalisis bagaimana perusahaan-perusahaan terkemuka berhasil tumbuh di Tiongkok, India, dan enam negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.

Beberapa perusahaan yang dikaji adalah S.F. Express dari Tiongkok, Astra International dari Indonesia, AirAsia dari Malaysia, Wipro dari India, dan Unilever India. Berdasarkan BCG, perusahaan tersebut memiliki semua karakteristik pola pikir para penggerak utama dalam mengatasi salah satu atau lebih halangan-halangan utama yang terus meningkat di kawasan Asia.

Menurut laporan ini, perusahaan-perusahaan yang ingin terus memiliki keunggulan kompetitif dan menjadi pemimpin di pasar Asia yang tengah berkembang dengan pesat harus melakukan pendekatan proaktif guna membentuk lingkungan mereka. Caranya, dengan membangun budaya perusahaan yang mempunyai sikap kewirausahaan serta mendorong para karyawan di setiap tingkat untuk turut mengembangkan perusahaan.

Lalu, perusahaan juga harus memiliki visi jangka panjang yang memungkinkan mereka berinvestasi pada sumber daya manusia, infrastuktur, dan upaya-upaya guna membentuk regulasi. Pendekatan ini membutuhkan semangat kemitraan.

Perusahaan yang telah meraih sukses, sebagai contoh, diharuskan bekerja dengan institusi pendidikan guna mendukung sistem pendidikan dan mengembangkan kesediaan sumber daya manusia yang dibutuhkan.

Salah satu contoh datang dari Unilever India yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif meski dihadapi pada tantangan struktural. Unilever memiliki cara sendiri dalam menjangkau desa terpencil di India yang sebagian besar tidak beraspal, tidak ada aliran listrik, dan jaringan telepon ini.

Meski begitu, Unilever berhasil mencatat 15% atau US$ 5 milliar dari total penjualan tahunan Unilever di India. Untuk melayani pasar tersebut, Unilever mempertahankan profil digital yang terbaru dari jutaan ritel mom-and-pop kecil dan dapat membantu lebih dari 60.000 wanita di desa dalam membangun usaha mikro mereka untuk mendistribusikan produk Unilever.

Selain itu, S.F. Express mampu menerapkan strategi yang inovatif dalam bisnisnya. Lemahnya infrastruktur di Tiongkok tidak menghentikan S.F. Express untuk mengantarkan paket penting atau darurat bagi usaha-usaha kecil di 31 provinsi dalam waktu dua hari. S.F. Express mempunyai armada pesawat kargo sendiri serta jaringan nasional yang terdiri dari 12.000 pusat pelayanan. Ini yang dilakukan S.F. Express untuk terus mengembangkan bisnisnya. 

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS