Ketika semuah hal sudah terhubung dengan internet, hal yang perlu diwaspadai adalah soal kemanan. Apalagi, ada rumusan bahwa penjahat selalu menemukan celah menerobos pintu. Selalu memiliki kemampuan memecahkan kode keamanan tercanggih sekalipun.
Bisa dikatakan penjahat cyber saat ini cukup terampil dan memiliki sumber daya yang memadai melancarkan serangan dengan tingkat keberhasilan tinggi kepada konsumen, perusahaan dan pemerintahan di seluruh dunia. Para penjahat cyber ini juga memiliki kegigihan dan kesabaran dalam melakukan aksinya. Upaya-upaya tersebut telah mengubah kejahatan cyber menjadi bisnis besar dengan pencurian informasi pribadi dalam skala yang sangat besar.
“Tahun 2015, kami melihat betapa kepercayaan konsumen digoyahkan dengan sejumlah pelanggaran yang mengekpos identitas jutaan orang. Kemampuan beberapa organisasi untuk pulih dari pelanggaran data lumpuh seperti yang kita lihat dalam pelanggaran data Ashley Maddison,” kata Eugene Teo, Senior Manager, Security Response, Symantec Singapore dalam rilisnya.
Di dunia cyber, tidak ada teknologi mudah dan cepat yang akan menjamin kekebalan dari kejahatan internet atau serangan yang ditentukan dan ditargetkan. Namun, selalu bersiap untuk menghadapi yang terburuk dapat mencegah beberapa jenis serangan. Jadi, apa yang akan terjadi di tahun 2016? Apa yang akan menjadi ancaman terbesar dengan konsumen dan perusahaan sebagai targetnya? Berikut adalah sebagian prediksi Symantec untuk tahun 2016.
Ketika perangkat internet of things (IoT) terus meningkat penggunaannya, maka kebutuhan untuk peningkatan keamanan di perangkat IoT semakin mendesak. Sebabnya, perangkat IoT tersebut memiliki tools untuk membaca dan mengamati kebiasaan penggunanya, baik itu end user atau pun korporasi. Tentu kebiasaan dan kesukaan ini menjadi data yang mahal harganya bagi yang membutuhkan.
Lalu, peluang penjahat cyber untuk menyusupi perangkat Apple akan tumbuh. Hal ini sejalan dengan perangkat Apple yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Menurut IDC, perusahaan tersebut kini menyumbang 13,5% pengiriman smartphone global dan7,5% pengiriman PC global. “Peningkatan penggunaan ini mendapatkan perhatian dari penyerang. Peningkatan dalam jumlah aktor penyerang telah mulai mengembangkan malware tertentu yang dirancang untuk menginfeksi perangkat yang berjalan pada Mac OS X atau Ios,” tambahnya.
Selanjutnya, serangan cyber dan pelanggaran data akan meningkatkan kebutuhan akan asuransi cyber. Ada dua faktor utama yang mendorong pertumbuhan pengadosian asuransi cyber, yakni peraturan baru yang mewajibkan perusahaan untuk merespon pelanggaran informasi dan peningkatan penjahat cyber yang menggunakan informasi yang dicuri untuk penipuan pembayaran, pencurian identitas, dan kejahatan lainnya.
Serangan-serangan cyber dan pelanggaran data menyebabkan kerusakan reputasi dan gangguan bisnis, tapi yang paling penting, semuanya ini menghabiskan biaya besar. Mengandalkan pertahanan IT saja bisa menciptakan rasa aman yang palsu, namun, tidak ada organisasi yang kebal dari risiko. “Pada tahun 2016 banyak perusahaan akan beralih ke asuransi cyber sebagai lapisan perlindungan lain, terutama karena serangan cyber mulai meniru serangan dunia nyata,” tambahnya.
Selain prediksi tersebut di atas, Menurut Symantec hal yang mungkin terjadi di tahun depan adalah pertempuran antara geng Ransomware dan jaringan distribusi Malware akan memanas. Lalu, risiko serangan yang serius ke infrastruktur penting akan meningkat. Kemudian, kebutuhan enkripsi kian meningkat.