Dalam pengembangan teknologi peran partner sangat besar. Tidak bisa semua product development dilakukan sendiri. Secara bisnis, bila semua dikembangkan sendiri pada saatnya pasti akan ada fluktuasi intensitas pekerjaan. Jadi, untuk keseimbangan antara produksi dan tenaga kerja, ada sebagian pengembangan yang dilakukan oleh mitra.
Model ini juga diterapkan oleh Microsoft. Sebagai perusahaan raksasa teknologi, Microsoft memiliki produk yang begitu banyak dan pasar di seluruh penjuru dunia. Perusahaan ini memiliki berbagai produk, mulai dari modern workplace yang di dalamnya Ms Office dan Windows. Lalu, ada data dan artificial Intellegence (AI). Kemudian, layanan data dan AI serta solusi aplikasi dan infrastruktur yang meliputi penyediaan berbagai software hingga layanan cloud.
Lalu, bagaimana Microsoft bisa menjawab kebutuhan semua segmen? Untuk mengembangkan produk, Microsoft berprinsip pada kesesuaian kebutuhan masing-masing segmen atau user base orientation. Misalnya, solusi yang dibuat untuk usaha kecil menengah (UKM) tidak akan serumit untuk segmen enterprise. “Melalui user based orientation ini Microsoft dapat melihat dan memprediksi customer needs,” kata Lucky Gani, Chief Operating Officer and Director of Marketing at Microsoft Indonesia pada Marketeers.
Ia menambahkan, kustomisasi bisa terjadi di tiap negara Microsoft beroperasi dan pada beragam segmen. Lucky mengibaratkan produk Microsoft itu sebagai kain atau bahan mentah yang bisa dibentuk atau diolah sedemikan rupa seusai kebutuhan pengguna. Kustomisasi yang dilakukan Microsoft di tingkat wilayah bersifat linguistik. Namun, penyesuaian yang lebih teknis dilakukan oleh partner lokal karena kebutuhan setiap negara atau organisasi berbeda-beda.
Lucky mencontohkan, sebuah perusahaan energi di Indonesia ingin melakukan optimalisasi di hulu sehingga membutuhkan database dan AI yang terhubung dengan mesin. Bisa jadi, di negara lain penerapannya berbeda.
“Vendor atau partner di masing-masing negara itu berbeda-beda. Sehingga Microsoft itu selalu grow with partners. Adanya partner lokal ini membuat Microsoft bisa melakukan close customization, solution, hingga tips deployment-nya. Sebab, para partner bisa membaca kebutuhan user,” katanya.
Apakah suatu kantor cabang Microsoft bisa mengusulkan sebuah pengembangan produk yang tepat khusus untuk negara tersebut? Sudah tentu suatu negara bisa memberi masukan pada tim research & development (R&D) pusat. Namun, hasil dari ide produk tersebut nantinya bisa diterapkan di seluruh negara. Namun, seperti sudah tersebut sebelumnya, produk itu sifatnya masih bahan dasar yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan.
“Customization dan personalization itu sangat penting dalam bisnis kami. Tapi, semua berbasis user based experience. Inilah yang mendorong pertumbuhan bisnis Microsoft,” katanya.