Ini Solusi Capdase Buat Orang Indonesia Yang “Sakaw” Layar Gadget
MuhammadPerkasa Al Hafiz
12 Maret 2015
Menurut riset yang disampaikan oleh Capdase, masyarakat Indonesia termasuk yang paling “sakaw” atau kecanduan pada konsumsi layar gadget. Masyarakat Indonesia menjadi nomor satu di dunia yang ketagihan konsumsi layar seperti TV, smartphone, tablet, dan perangkat lainnya. Hal tersebut ditangkap Capdase Internasional sebagai peluang dan memutuskan Indonesia sebagai destinasi untuk mendirikan flagship store pertama mereka di dunia. Capdase adalah salah satu merek aksesoris gadget terkenal di dunia yang beredar di 97 negara.
“Dulu, kami tidak mengira bahwa teknologi dapat mengubah perilaku manusia secara signifikan. Namun, sekarang fakta menunjukan betapa besarnya teknologi berperan dalam kegiatan manusia. Khususnya Indonesia yang kian menonjol di dunia. Menurut data dari survei dari Milward Brown yang ditampilkan pada Code Conference di California, rata-rata masyarakat dunia menatap layar adalah 6 jam 50 menit namun masyarakat Indonesia mencapai 9 jam sehari. Selain itu, Jakarta merupakan kota yang paling terkoneksi di dunia. Sebab itu kami memilih Jakarta sebagai destinasi pembukaan flagship store pertama di dunia kami,” ujar Derek Mak, Founder & Executive Director Capdase.
Bruce Annis, VP Sales & Marketing wilayah Eropa dan Timur-Tengah menambahkan bahwa masyarakat Indonesia menunjukan perilaku yang menawarkan peluang bisnis di dunia digital, menggiurkan bagi para pemain industri teknologi. Dari dasar itu, Capdase untuk tahun ini akan memfokuskan diri di pasar Indonesia dengan cara membangun pengalaman yang selama ini mungkin belum di dapat oleh konsumen Indonesia, bahkan seluruh dunia.
“Melalui Capdase Store yang pertama di dunia ini, kami ingin memberikan pengalaman langsung kepada konsumen yang mungkin selama ini kebanyakan membeli produk kami via online. Selain itu, upaya pembangunan flagship ini juga untuk meredam maraknya penyebaran produk mitasi Capdase di pasaran,” ujar Bruce,
Dari sekitar 500 produk yang dimiliki oleh Capdase Internasional, di Indonesia hanya akan dipasarkan sekitar 100 produk. Produk ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan tren yang sedang berlaku di dalamnya. Dan tentunya agar membentuk fokus bisnis agar tumbuh dengan cepat.