Industri energi terbarukan tengah mendapat angin segar dari pemerintah Indonesia. Pasalnya, sektor ini menjadi salah satu prioritas dari program pemerintah. PT Brantas Energi, anak perusahaan dari PT Brantas Abipraya (Persero) menangkap baik peluang ini. Perusahaan ini fokus pada hydropower. Tidak hanya itu, PT Brantas Energi juga mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Seperti diketahui, tahun 2014 PT Brantas Energi telah memenangkan tender yang diadakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk pembuatan PLTS di Fotovoltaik di Gorontalo. Pembangkit listrik tersebut berkapasitas 2 Megawatt (MW). Adapun investasi per 1 MW adalah sebesar Rp 25 miliar. Dengan demikian, total investasinya bernilai Rp 50 miliar.
Saat ini, PT Brantas Energi memiliki 17 titik lokasi yang berdaya sekitar 152 MW. Pada tahun 2016, Direktur Utama PT Brantas Energi Sutjipto menargetkan sudah bisa berkontribusi memberikan laba kepada perusahaan induknya. “Sasaran kami lima tahun ke depan, akan memberikan kontribusi 10 % dari total laba atau revenue dari PT Brantas Abipraya,” ungkap Sutjipto di sela-sela BUMN Marketeers Club ke-36 di Jakarta, Rabu (29/4/2015).
Lima tahun ke depan, PT Brantas Energi memiliki program 400 MW. Sedangkan, sepuluh tahun mendatang, perusahaan menargetkan bisa mencapai daya 1.000 MW. “Kami bersinergi dengan PT Brantas Abipraya. Pihak mereka menangani konstruksinya, dan kami mendukung dalam investasinya,” ungkap Sutjipto.